Bahlil: Indonesia Susun Roadmap Menuju Solar Standar Euro 5

2 hours ago 3

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia di Terminal Integrated Plumpang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyusun peta jalan peningkatan kualitas Solar nasional menuju standar Euro 5. Agenda peningkatan mutu ini berjalan seiring dengan penguatan kapasitas kilang dan modernisasi infrastruktur pengolahan bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri.

Kementerian ESDM menempatkan peningkatan kualitas Solar sebagai langkah strategis jangka menengah. Saat ini, Solar yang beredar di pasar domestik telah berada pada angka setana (cetane number) 51, dan pemerintah menargetkan kualitas tersebut meningkat agar setara standar emisi yang lebih ramah lingkungan.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan pemerintah telah menetapkan arah kebijakan peningkatan mutu Solar hingga mendekati standar internasional. “Upaya kita akan ke sana, ke Euro 5. Sekarang infrastruktur kilang belum sepenuhnya memadai, tapi upaya ke arah itu terus kita lakukan,” kata Bahlil usai meninjau Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta, Selasa (30/12/2025).

Peningkatan kualitas Solar tidak terlepas dari kesiapan fasilitas pengolahan. Kementerian ESDM memandang modernisasi kilang menjadi prasyarat utama agar kualitas BBM dalam negeri dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.

Bahlil menilai pembaruan teknologi kilang membutuhkan waktu dan investasi besar. Pemerintah memilih menempuh tahapan secara bertahap sambil memastikan pasokan energi nasional tetap terjaga. “Kita lakukan yang terbaik sesuai kesiapan infrastruktur yang ada,” ujarnya.

Di saat yang sama, pemerintah tetap menjalankan agenda penguatan pasokan Solar nasional. Kementerian ESDM menargetkan swasembada Solar pada 2026 dengan mengandalkan beroperasinya penuh proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.

Bahlil menyebut operasional penuh RDMP Balikpapan membuka peluang surplus produksi Solar. “Kalau RDMP sudah jadi, kita akan surplus sekitar 3 sampai 4 juta kiloliter. Agenda 2026 tidak ada impor Solar lagi,” tuturnya.

Kementerian ESDM menyesuaikan kebijakan impor dengan jadwal operasional kilang yang dikelola PT Pertamina (Persero). Pemerintah masih membuka ruang impor terbatas pada awal 2026 jika operasional penuh RDMP Balikpapan baru berjalan pada Maret.

Proyek RDMP Kilang Balikpapan berstatus Proyek Strategis Nasional dengan nilai investasi sekitar 7,4 miliar dolar AS atau setara Rp126 triliun. Proyek ini menjadi fondasi peningkatan kualitas dan kemandirian pasokan Solar nasional dalam jangka panjang.

Read Entire Article
Food |