Anak-anak mencuci kaki ibunya di kawasan Duri Pulo, Jakarta, Rabu (22/12). Sebanyak 500 warga mengikuti kegiatan mencuci kaki ibu secara massal untuk meningkatkan rasa cinta kasih kepada ibu dalam rangka memperingati Hari Ibu Nasional. Republika/Putra M. Akbar
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Momentum Hari Ibu 2025 menjadi ruang refleksi penting bagi umat Islam untuk kembali menengok bagaimana Alquran menempatkan sosok ibu pada kedudukan yang sangat mulia.
Dalam Islam, penghormatan kepada ibu bukan sekadar tradisi budaya, melainkan perintah ilahi yang ditegaskan berulang kali dalam ayat-ayat Alquran.
Alquran menempatkan ibu sebagai figur yang memiliki jasa paling besar dalam kehidupan manusia. Salah satu ayat yang paling sering dikutip terkait kedudukan ibu terdapat dalam Surat Luqman ayat 14. Allah SWT berfirman:
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ
Artinya: "Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.” Hanya kepada-Ku (kamu) kembali." (QS Luqman [31]: 14).
Ayat ini secara khusus menyebutkan pengorbanan ibu, mulai dari masa kehamilan hingga menyusui, yang dilakukan dalam kondisi penuh keletihan dan kesabaran.
Alquran tidak sekadar memerintahkan berbakti kepada orang tua secara umum, tetapi memberi penekanan khusus pada perjuangan ibu.

4 hours ago
4



































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344879/original/037827700_1757495713-Kota_Semarang.jpg)








