BI Catat Uang Primer Masih Tumbuh Double Digit pada November 2025

1 hour ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) kembali mencatatkan uang beredar mengalami tren pertumbuhan positif. Per November 2025, uang primer tumbuh lebih dari 13 persen.

“Uang primer (M0) adjusted pada November 2025 tumbuh 13,3 persen (yoy), melanjutkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 14,4 persen (yoy) sehingga tercatat sebesar Rp 2.136,2 triliun,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangannya, Jumat (5/12/2025).

Denny menjelaskan, perkembangan tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan giro bank umum di BI adjusted sebesar 24,2 persen (yoy) dan uang kartal yang diedarkan sebesar 13,1 persen (yoy).

“Berdasark­an faktor yang memengaruhinya, pertumbuhan M0 adjusted telah mempertimbangkan dampak pemberian insentif likuiditas (pengendalian moneter adjusted),” terangnya.

Sebagai informasi, uang primer (M0) adjusted menggambarkan perkembangan uang primer yang telah mengisolasi dampak penurunan giro bank di BI akibat pemberian insentif likuiditas. Mulai Januari 2025, BI melakukan penyesuaian perhitungan M0 adjusted untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai perkembangan uang primer dan pengaruh dari kebijakan likuiditas yang dilakukan oleh Bank Indonesia.

Menurut catatan BI, uang primer mencatatkan pertumbuhan double digit sejak September 2025. Namun, meskipun tumbuh double digit pada periode September—November 2025, angka pertumbuhannya melambat.

Uang primer (M0) adjusted pada Oktober 2025 tercatat tumbuh 14,4 persen (yoy) menjadi Rp 2.117,6 triliun. Perkembangan itu dipengaruhi pertumbuhan giro bank umum di BI adjusted sebesar 27,1 persen (yoy) dan uang kartal yang diedarkan sebesar 13,4 persen (yoy).

Angka uang primer pada Oktober tersebut melanjutkan pertumbuhan pada September 2025 sebesar 18,6 persen (yoy) di angka Rp 2.152,4 triliun. Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan giro bank umum di BI adjusted sebesar 37 persen (yoy) dan uang kartal yang diedarkan sebesar 13,5 persen (yoy).

Uang primer pada September 2025 lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Agustus 2025, uang primer tercatat tumbuh 7,3 persen (yoy) di posisi Rp 1.961,3 triliun, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan uang primer pada Juli 2025 sebesar 7 persen (yoy). Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan uang kartal yang diedarkan sebesar 12,1 persen (yoy) dan giro bank umum di BI adjusted sebesar 8,7 persen (yoy).

Diketahui, data uang primer dan uang beredar menjadi salah satu indikator yang disoroti oleh Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa. Hal itu seiring dengan kebijakan penempatan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yang mulai digulirkan pada September 2025.

Purbaya sebelumnya menyebut kebijakan penempatan dana tersebut, yang bertujuan memperlancar likuiditas, berhasil mengerek pertumbuhan uang beredar hingga mencapai dua digit pada September. Angka itu lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Agustus 2025 sebesar 7,3 persen.

sumber : Antara

Read Entire Article
Food |