REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi beras nasional sepanjang Januari hingga Agustus 2025 mencapai 24,97 juta ton. Angka ini naik 14,09 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, seiring dengan peningkatan luas panen dan produksi padi.
“Dengan demikian produksi beras sepanjang Januari hingga Agustus 2025 diperkirakan meningkat 3,08 juta ton atau 14,09 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Berdasarkan catatan BPS, luas panen padi pada Mei 2025 mencapai 0,98 juta hektare, turun 22,13 persen dibandingkan Mei 2024 yang sebesar 1,26 juta hektare. Namun, potensi luas panen sepanjang Juni hingga Agustus 2025 diperkirakan mencapai 2,77 juta hektare, naik 13,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Luas panen padi sepanjang Januari–Agustus 2025 diperkirakan akan mencapai 8,24 juta hektare, meningkat 0,96 juta hektare atau 13,22 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024. Angka realisasi ini masih bisa berubah, tergantung kondisi pertanaman padi hingga Agustus,” ujar Pudji.
Sejalan dengan kenaikan luas panen, produksi padi sepanjang Januari–Agustus 2025 diperkirakan mencapai 43,34 juta ton gabah kering giling (GKG), naik 14,11 persen dibandingkan 37,98 juta ton GKG pada periode yang sama 2024.
Untuk periode Mei 2025 saja, produksi padi diperkirakan mencapai 4,98 juta ton GKG, turun 22,74 persen dibandingkan Mei 2024. Namun, potensi produksi padi sepanjang Juni–Agustus diperkirakan meningkat menjadi 14,03 juta ton GKG, naik 13,94 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan juga terjadi pada produksi beras untuk konsumsi rumah tangga. Pada Mei 2025, produksi beras diperkirakan sebesar 2,87 juta ton, turun dari 3,71 juta ton pada Mei 2024. Namun, potensi produksi beras sepanjang Juni–Agustus 2025 diperkirakan mencapai 8,09 juta ton, naik 13,88 persen secara tahunan.