Cara Ampuh Melembutkan Hati yang Keras

3 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa “Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan” yaitu kematian. Mengingat kematian bukanlah bentuk pesimisme, melainkan cara paling ampuh untuk melembutkan hati dan menyadarkan jiwa dari kerasnya cinta dunia. Bahkan Aisyah Radhiyallahu anha menasihati seorang wanita yang mengeluhkan hatinya yang keras agar memperbanyak mengingat kematian dan hatinya pun menjadi lembut.

Abu Hurairah dan Abdullah bin Umar menyampaikan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan."

Nabi Muhammad SAW ditanya, “Apa pemutus kenikmatan itu wahai Rasulullah?” Nabi Muhammad SAW menjawab, “Kematian.” (HR Imam At-Tirmidzi) 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ 

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya. (QS Āli ‘Imrān Ayat 185)

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ 

Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari darinya pasti akan menemuimu. Kamu kemudian akan dikembalikan kepada Yang Maha Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang selama ini kamu kerjakan.” (QS Al-Jumu‘ah Ayat 8)

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

حَتّٰىٓ اِذَا جَاۤءَ اَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُوْنِ ۙ

لَعَلِّيْٓ اَعْمَلُ صَالِحًا فِيْمَا تَرَكْتُ كَلَّا ۗاِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَاۤىِٕلُهَاۗ وَمِنْ وَّرَاۤىِٕهِمْ بَرْزَخٌ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ 

(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu) hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, “Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku dapat beramal saleh yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Di hadapan mereka ada (alam) barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan. (QS Al-Mu'minūn Ayat 99 dan 100)

Ayat-ayat di atas adalah sebagian dari ayat yang mengingatkan tentang kematian yang tidak kenal istilah kecil dan besar serta seorang pun tak bisa lari darinya meskipun seorang Nabi maupun Rasul. Seandainya ada seorang yang berhak hidup terus, Rasulullah SAW adalah yang lebih pantas.

Jadikanlah selalu kematian berada di depan dan pikiran anda. Kalau anda senantiasa mengingat kematian, ia akan bisa melembutkan hati. 

Diriwayatkan, ketika ada seorang wanita yang mengadu kepada Aisyah Radhiyallahu anha tentang hatinya yang keras, maka Aisyah berkata kepadanya, “Perbanyaklah mengingat kematian, niscaya ia akan dapat melembutkan hatimu.” 

Lalu wanita itu pun mengerjakannya, sehingga hatinya menjadi lembut.

Muhammad Khalil Itani dalam buku Wasiat Rasul Buat Lelaki yang diterjemahkan Ahmad Syakirin menuliskan, saat anda berambisi sekali terhadap urusan dunia, kemaksiatan atau perkara-perkara yang menyelisihi syariat, lalu anda ingat kematian serta hisab dan pertanyaan mengenai segala sesuatu yang besar maupun kecil di hadapan Allah kelak, pikiran jelek itu pun pasti akan lenyap. Selanjutnya, ia akan berbalik menjadi pikiran yang baginya akan ditulis kebaikan dan diangkatnya derajat.

Read Entire Article
Food |