Dibujuk Netanyahu, Trump Ancam Hamas dan Iran Sekaligus

5 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA – Perdana Menteri Benjamin Netanyahu agaknya berhasil membujuk Presiden AS Donald Trump dalam pertemuan terkini pada Senin waktu AS. Selepas pertemuan itu, Trump melayangkan peringatan keras terhadap Hamas dan menjanjikan serangan ke Iran.

Trump menyatakan, akan ada konsekuensi yang “mengerikan” jika Hamas gagal melakukan pelucutan senjata. Ia juga menjanjikan tindakan cepat terhadap Iran jika mereka mencoba membangun kembali program nuklirnya.

Trump mengeluarkan ancaman tersebut pada Senin, setelah melakukan pembicaraan dengan Netanyahu di resor Mar-a-Lago di Florida. Netanyahu mengumumkan bahwa presiden AS akan dianugerahi Israel Prize, penghargaan sipil tertinggi di negara itu yang sejak 1950-an belum pernah diberikan kepada orang non-Israel.

Presiden AS mengatakan pembicaraannya dengan pemimpin Israel terfokus pada kemajuan kesepakatan gencatan senjata yang ditengahinya untuk perang genosida Israel di Gaza, serta mengatasi kekhawatiran Israel atas Iran, dan atas Hizbullah di Lebanon.

Trump mengatakan bahwa Israel telah melakukan bagiannya dalam gencatan senjata di Gaza, meskipun melancarkan serangan hampir setiap hari yang telah menewaskan sedikitnya 400 orang di sana sejak gencatan senjata, dan memperingatkan Hamas untuk menepati janjinya.

“Kami berbicara tentang Hamas dan kami berbicara tentang perlucutan senjata, dan mereka akan diberikan waktu yang sangat singkat untuk melakukan pelucutan senjata, dan kita akan lihat bagaimana hal itu akan berjalan,” katanya dilansir Aljazirah.

"Jika mereka tidak melucuti senjata mereka, seperti yang mereka sepakati – mereka menyetujuinya – maka mereka akan mendapat balasan yang sangat dahsyat. Dan kami tidak menginginkan hal itu."

Belum ada komentar langsung dari Hamas terkait pernyataan itu. Namun, kelompok itu sejauh ini tak pernah menyatakan siap melucuti senjata mereka. Dalam pernyataan terkini, Hamas menyatakan hanya akan menyerahkan senjata pada pemerintahan Palestina yang terbentuk setelah negara itu merdeka dari Israel.

Fase pertama gencatan senjata, yang mulai berlaku pada 10 Oktober, menyerukan pertukaran tawanan Israel yang ditahan oleh Hamas dengan tahanan Palestina dan tahanan yang ditahan oleh Israel, serta peningkatan bantuan dan penarikan sebagian Israel di Gaza.

Hamas belum mengembalikan jenazah seorang tawanan Israel, sementara Israel, selain terus melakukan serangan mematikan, telah membatasi masuknya bantuan dan menunda pembukaan penyeberangan Rafah antara Gaza dan Mesir.

Namun Trump hanya menyalahkan Hamas atas keterlambatan dalam mengambil langkah-langkah yang lebih sulit seperti yang dibayangkan dalam tahap kedua gencatan senjata. Kelompok bersenjata tersebut mengatakan mereka tidak akan meletakkan senjatanya selama pendudukan Israel di wilayah Palestina terus berlanjut.

sumber : Reuters/Associated Pres

Read Entire Article
Food |