Dorong Literasi Teknologi Sejak Dini, UMJ Gelar Pelatihan dan Simulasi Robot For Mission

3 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) berupaya meningkatkan kemampuan siswa Sekolah Dasar menjadi programmer junior melalui kegiatan Pelatihan dan Simulasi Lomba Programmer Junior dan Robot For Mission. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium K.H. Ahmad Azhar Basyir, Gedung Cendekia UMJ, Senin (06/10/2025).

Kegiatan ini merupakan rangkaian Milad ke-70 UMJ yang berkolaborasi dengan Rumah Edukasi serta didukung oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia. Pelatihan Programmer Junior diikuti oleh siswa-siswi Sekolah Dasar kelas 3, sedangkan Robot for Mission diikuti oleh siswa-siswi Sekolah Dasar kelas 5.

Dalam kegiatan ini, peserta programmer junior mendapatkan pelatihan koding tanpa komputer. Sementara itu, peserta Robot for Mission mendapatkan pelatihan coding menggunakan Scratch dan Microbotic, serta merakit Robot for Mission. Selain itu, peserta juga berkesempatan mengikuti kompetisi Robot for Mission tingkat nasional hingga internasional, serta berpeluang memperoleh hibah peralatan GreenMech berbasis STEAM.

Rektor UMJ Ma’mun Murod menyambut para guru dan siswa yang akan mengikuti kompetisi. Ia menjelaskan pada kegiatan pagi ini terdapat 62 tim peserta yang hadir. Ma’mun menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Milad ke-70 UMJ.

“Minggu depan juga akan dilaksanakan UMJ Run yang diikuti oleh 1.500 peserta, dimulai dari Gedung Kemendikdasmen,” ujarnya.

Dia menegaskan kegiatan ini merupakan bentuk dukungan UMJ terhadap kebijakan pemerintah dalam mengimplementasikan pembelajaran mendalam, kecerdasan artifisial, serta pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics). Menurutnya, kompetisi yang digelar kali ini menjadi sarana pembelajaran matematika yang menyenangkan.

“Selama ini, matematika sering dianggap kurang menyenangkan. Namun melalui kegiatan ini, siswa dapat belajar matematika dengan cara yang lebih menarik dan aplikatif,” jelasnya.

Ma’mun juga menyoroti rendahnya minat belajar matematika di Indonesia dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Karena itu, ia berharap kegiatan semacam ini dapat menjadi upaya berkelanjutan untuk menumbuhkan minat dan kenyamanan siswa dalam belajar matematika.

“Semoga kegiatan ini tidak hanya berlangsung tahun ini, tetapi dapat terus berkesinambungan di tahun-tahun berikutnya,” kata Ma'mun.

Read Entire Article
Food |