IHSG Naik 22,1 Persen Sepanjang 2025, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp 15.810 Triliun

3 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat lonjakan signifikan sepanjang 2025 dengan pertumbuhan 22,1 persen secara year to date dan ditutup di level 8.644,26. Kapitalisasi pasar saham menembus Rp 15.810 triliun atau tumbuh 28,16 persen.

Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Edi Manindo Harahap mengatakan, kinerja pasar modal Indonesia tetap solid di tengah tekanan global. Stabilitas makroekonomi dan kebijakan domestik yang responsif menopang kepercayaan investor sepanjang tahun.

“Secara umum, kinerja pasar modal Indonesia menunjukkan capaian yang cukup menggembirakan menjelang penutupan tahun 2025,” kata Edi dalam konferensi pers penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (30/12/2025).

Dari sisi penghimpunan dana, hingga 29 Desember 2025 tercatat 210 penawaran umum, termasuk 18 emiten saham baru, dengan total dana yang dihimpun mencapai Rp 268,14 triliun. Angka tersebut melampaui target OJK sebesar Rp 220 triliun.

“Angka ini melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp 220 triliun,” ujar Edi.

Aktivitas pasar juga tercermin dari lonjakan transaksi harian saham yang meningkat 40,54 persen menjadi Rp 18,06 triliun dibandingkan 2024 sebesar Rp 12,85 triliun. Jumlah investor pun terus bertambah dengan Single Investor Identification (SID) mencapai 20,2 juta, bertambah 5,34 juta sepanjang tahun.

“Jumlah Single Investor Identification per 23 Desember 2025 bertambah 5,34 juta menjadi 20,2 juta SID,” kata Edi.

Dari sisi investor ritel, mayoritas masih didominasi generasi muda. Lebih dari 79 persen investor individu berusia di bawah 40 tahun, mencerminkan perluasan basis investor domestik yang kian kuat.

Pasar karbon juga mencatat perkembangan positif. Sejak diluncurkan pada September 2023 hingga 24 Desember 2025, volume transaksi karbon mencapai 1,6 juta ton CO₂ ekuivalen dengan nilai transaksi Rp 80,75 miliar dan melibatkan 150 perusahaan.

“Volume transaksi karbon mencapai 1,6 juta ton CO₂ ekuivalen dengan nilai transaksi Rp 80,75 miliar,” ujar Edi.

Direktur Utama BEI Iman Rachman menambahkan, volatilitas sempat menekan IHSG pada paruh pertama 2025 hingga ke level terendah 5.996. Tekanan berasal dari dinamika geopolitik global, pelemahan nilai tukar, serta kebijakan tarif dagang Amerika Serikat.

“Pada paruh pertama tahun 2025, pergerakan indeks mengalami tekanan cukup dalam hingga mencapai level terendah di 5.996,” kata Iman.

Namun, kondisi pasar berbalik pulih pada paruh kedua 2025 seiring penurunan suku bunga The Fed dan kebijakan propertumbuhan pemerintah. IHSG bahkan mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa sebanyak 24 kali selama 2025.

“Sepanjang tahun 2025, all time high tercapai sebanyak 24 kali,” ujar Iman.

Ia menyebut rata-rata nilai transaksi harian saham mencapai Rp 18 triliun dan kapitalisasi pasar menembus Rp 16.000 triliun, menempatkan Indonesia sebagai bursa dengan kapitalisasi terbesar di kawasan ASEAN.

“Dari sisi kapitalisasi pasar, Indonesia berada di peringkat pertama di ASEAN dan masuk 20 besar dunia,” kata Iman.

Sementara itu, Direktur Utama Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) Iding Pardi menyampaikan, penguatan infrastruktur kliring turut menopang stabilitas pasar. Rata-rata nilai transaksi harian yang diselesaikan KPEI mencapai Rp 5 triliun per hari dengan efisiensi settlement mendekati 70 persen.

“Nilai penyelesaian transaksi mencapai sekitar Rp 5 triliun per hari dengan efisiensi settlement mendekati 70 persen,” ujar Iding.

Dana jaminan KPEI per Desember 2025 tercatat Rp 9,7 triliun dan ditargetkan menembus Rp 10 triliun pada 2026. Agunan yang dikelola KPEI juga meningkat menjadi Rp 51,38 triliun, sejalan dengan lonjakan aktivitas transaksi di pasar modal.

OJK menegaskan penguatan integritas pasar tetap menjadi fokus pada 2026. Sepanjang 2025, regulator menerbitkan 10 Peraturan OJK dan menjatuhkan sanksi administratif dengan total denda Rp 123,3 miliar sebagai bagian dari penegakan hukum.

“Arah kebijakan pengembangan pasar modal tahun 2026 mengacu pada Roadmap Pasar Modal Indonesia 2023–2027,” kata Edi.

Read Entire Article
Food |