Imipas Siapkan Lapas Baru di Nusakambangan Berkapasitas 1.500 orang

7 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) tengah menyiapkan lembaga pemasyarakatan (lapas) baru dengan tingkat pengamanan super maksimum di Nusakambangan, Jawa Tengah, berkapasitas 1.500 orang.

Menteri Imipas Agus Andrianto mengatakan lapas baru untuk menampung warga binaan berisiko tinggi itu bernama Lapas Kumbang. Saat ini, progres pembangunan sedang dalam tahap penyelesaian dan ditargetkan rampung dalam waktu dekat.

“Kita sekarang masih lagi menyelesaikan pembangunan 1.500 ruang lagi untuk yang super maximum security (pengamanan super maksimum). Sedang penyelesaian. Mudah-mudahan tahun ini selesai,” kata Agus saat ditemui di Kantor Kementerian Imipas, Jakarta, Senin (29/12/2025).

Ia pun menekankan bahwa Kementerian Imipas melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) berkomitmen untuk secara berkesinambungan memindahkan warga binaan berisiko tinggi ke Nusakambangan.

Warga binaan berisiko tinggi itu di antaranya adalah narapidana yang kedapatan menjadi bagian dari peredaran narkotika dari dalam lapas maupun rumah tahanan (rutan). Narapidana yang menjadi pelaku penipuan juga masuk ke dalam kategori itu.

“Kalau memang mereka masih akan melakukan itu, ya, kita akan terus melakukan tindakan, termasuk pegawai yang menyimpang,” ucap Agus menekankan.

Agus lebih lanjut menjelaskan pada tahun 2025, Ditjenpas telah memindahkan sebanyak 1.882 narapidana berisiko tinggi ke Nusakambangan. Ia meyakini langkah itu dapat mengurangi warga binaan yang melanggar aturan.

“Mudah-mudahan ini akan mengurangi. Saya yakin ini juga sudah banyak berkuranglah,” ucapnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pemasyarakatan Mashudi mengatakan pemindahan narapidana risiko tinggi ke Nusakambangan, salah satunya, bertujuan menihilkan gangguan keamanan dan ketertiban.

Mashudi, dalam keterangan diterima di Jakarta, Minggu (28/12), menyebut langkah tersebut juga sebagai wujud penerapan pembinaan dan pengamanan sesuai dengan tingkat risiko warga binaan.

“Kami berharap upaya ini dapat berdampak besar dalam peningkatan keamanan dan ketertiban di lapas dan rutan, khususnya zero narkotika dan handphone seperti yang selalu diingatkan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto,” katanya.

sumber : Antara

Read Entire Article
Food |