Indonesia Re Luncurkan Program Employee Wellbeing, Jaga Kesehatan Mental Pegawai

5 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re) meluncurkan program Employee Wellbeing yang bertujuan menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan holistik karyawan. Program ini mencakup aspek fisik, mental, sosial, dan finansial, serta diklaim sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.

Direktur Teknik Operasi Indonesia Re, Delil Khairat, mengatakan bahwa program tersebut menjadi bagian dari Respectful Workplace Policy perusahaan.

“Sebagai bagian dari Respectful Workplace Policy, kami berkomitmen untuk memastikan bahwa karyawan memiliki kesejahteraan yang terjaga. Program ini menyentuh aspek fisik, mental, sosial, dan finansial guna menciptakan nilai tambah bagi perusahaan dan mendukung kinerja optimal,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (5/8/2025).

Program ini dirancang dengan tiga pendekatan, yaitu preventif, promotif, dan kuratif. Pendekatan preventif mendorong gaya hidup sehat, promotif bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan, sementara pendekatan kuratif menyediakan dukungan bagi karyawan yang mengalami gangguan kesehatan.

“Kami ingin membangun budaya di mana karyawan merasa aman untuk mengungkapkan kondisi mereka tanpa rasa takut atau stigma. Kesehatan mental bukan sekadar isu individu, tapi tanggung jawab bersama,” ujar Delil.

Peluncuran program ditandai dengan seminar bertema kesehatan mental yang menghadirkan psikolog klinis Tara de Thouars. Dalam pemaparannya, Tara menekankan pentingnya menciptakan ruang aman bagi karyawan untuk membicarakan isu kesehatan mental.

“Banyak dari kita menyembunyikan kecemasan atau tekanan karena takut dinilai. Padahal, mengakui dan membicarakan perasaan adalah langkah awal untuk membentuk lingkungan kerja yang inklusif dan suportif,” kata Tara.

Tara juga mengulas soal fenomena burnout di lingkungan kerja. Ia menyebut stres sebagai sinyal alami yang jika dibiarkan bisa mempersempit window of tolerance, yaitu batas toleransi seseorang terhadap tekanan harian. “Akibatnya, hal kecil pun bisa memicu reaksi berlebihan,” jelasnya.

Tara mendorong pekerja mengenali tanda-tanda kelelahan mental seperti kehilangan motivasi, mudah tersinggung, atau menarik diri dari lingkungan sosial, serta menganjurkan strategi pemulihan seperti perawatan diri dan mindfulness.

Read Entire Article
Food |