REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Di tengah gaya hidup modern yang kian minim aktivitas fisik sehingga menimbulkan banyak penyakit dan melemahkan tubuh, Islam justru sejak awal menekankan pentingnya tubuh yang sehat, kuat, dan energik. Ajaran ini tidak hanya relevan untuk kesehatan pribadi, tetapi juga untuk keberlangsungan tugas-tugas keagamaan dan sosial umat.
Dalam pandangan Islam, kesehatan dan kekuatan fisik bukan sekadar urusan duniawi, melainkan bagian dari kesempurnaan iman. Tubuh yang sehat, kuat,dan energik diposisikan sebagai sarana penting untuk menunaikan kewajiban agama sekaligus tugas-tugas kemanusiaan.
Dalam buku Islam Agama Ramah Lingkungan, Syekh Yusuf Al Qaradhawi menerangkan bahwa Islam menyukai seorang Muslim yang bertubuh sehat dan terlindungi dari segala penyakit, Islam juga menyukai seorang Muslim yang bertubuh kuat, bisa bergerak lincah dan energik, serta mampu menunaikan kewajiban-kewajiban keagamaan maupun keduniaannya. Sebab itulah seorang mukmin yang kuat lebih dicintai Allah dibanding seorang mukmin yang lemah.
Islam menganjurkan kaum muslimin agar melakukan aktivitas atau latihan yang dapat membentuk kekuatan tubuh mereka. Manakala di zaman modern ini banyak kita jumpai berbagai bentuk latihan dan olahraga serta adanya semacam fitness centre yang dapat membantu penguatan juga pembentukan tubuh, maka selayaknya seorang Muslim mengikuti latihan-latihan tersebut sesuai dengan kebutuhannya.
Pada dasarnya, tuntutan penguatan tubuh ini sifatnya dianjurkan (istihbab). Namun untuk kondisi tertentu, hal ini bisa menjadi wajib, terutama jika kebutuhan ke arah itu sudah mendesak. Seperti misalnya untuk keperluan menjaga diri, keluarga, agama, serta umat. Karena apapun yang menjadi syarat bagi terselenggaranya suatu kewajiban, maka ia hukumnya menjadi wajib pula.
Nabi Muhammad SAW menyukai pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan dengan gesit, energik, dan bersegera memulai kerja di pagi hari.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW berdoa, "Ya Allah, berkahilah umatku dalam pagi harinya." (HR Imam Ahmad)
Rasulullah SAW juga mengingatkan umatnya agar menjauhi sikap lamban, malas dan lembek. Sampai-sampai beliau memohon perlindungan Allah SWT dari sifat lemah dan malas.
Sebab itulah Rasulullah SAW menggambarkan setiap orang beriman yang taat hendaknya memiliki jiwa yang baik dan energik, sementara orang-orang di luar itu cenderung berjiwa buruk dan malas.
Maka Islam pun menyerukan digalakkannya olahraga, seperti renang, memanah, menunggang kuda atau jenis olahraga lain yang mendekati. Dianjurkan pada setiap orang tua agar membiasakan anak-anak mereka berolahraga.
Dianjurkan pula agar menumbuhkan etos kompetitif dan persaingan di antara anak-anak itu, agar mereka semakin semangat melakukannya.
Sebagaimana Nabi Muhammad SAW sendiri pernah mengadakan lomba pacuan kuda dan memberikan hadiah kepada pemenangnya, seperti yang lazim terjadi dalam suatu perlombaan.

3 hours ago
4








































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344879/original/037827700_1757495713-Kota_Semarang.jpg)






