Warga menggunakan kabel baja yang untuk menyeberangi Sungai Juli pascaputusnya Jembatan Juli di jalan lintas Bireuen - Takengon, Aceh, Selasa (2/12/2025). Kabel baja yang didesain khusus relawan bencana menjadi sarana penghubung untuk memobilisasi warga dan barang sejak putusnya jembatan Juli pada 26 November 2025 akibat banjir luapan Sungai Peusangan.

Oleh : Prof dr Basuki Supartono SpOT (Ketua MPA BSMI)
Jumat pagi, 5 Desember 2025. Kami menanti mobil yang sudah mengantre lebih dari tiga jam mengisi solar. Alhamdulillah, mobil akhirnya tiba. Tim EMT BSMI bergerak menuju jalan nasional Banda Aceh–Medan.
Setibanya di Bireuen, tampak jelas jejak bencana di sepanjang kota—antrean panjang BBM di SPBU, kendaraan mengular, dan masyarakat masih berpindah-pindah mencari kebutuhan dasar.
Memasuki Kecamatan Kuta Blang, kiri dan kanan jalan terlihat dipenuhi lumpur tebal. Rumah, kebun, lapangan, sekolah, fasilitas kesehatan, dan meunasah berubah warna menjadi coklat pekat akibat lumpur banjir bandang sepekan lalu. Di sepanjang jalur ini tidak ada sinyal sama sekali sehingga membuat koordinasi semakin sulit.
Di Kuta Blang, kami melihat jembatan runtuh. Di tepi Sungai Krueng Mane, sebuah dayah masih berdiri, namun di seberangnya bekas jalan dan rumah-rumah warga telah lenyap tergerus banjir.
Ketika kami berhenti, masyarakat tampak menyemut di tepi sungai. Ada yang baru tiba dari Medan, ada yang hendak menuju arah Medan. Saya haus dan membeli rambutan di tepi sungai. Penjualnya, Pak Muhammad Isa, mengatakan bahwa banjir bandang terjadi karena hutan-hutan di Takengon telah digunduli. Ia menghela napas panjang. Tidak tampak kehadiran pihak berwenang.
Tidak jauh dari titik tersebut, sebuah mobil ambulans dari RSUD Dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh, terparkir di pinggir sungai. Di sampingnya berdiri seorang perempuan, Ibu Nursiyah (50 tahun), yang menahan tangis. Beliau sedang mengantar jenazah kakaknya yang wafat semalam di rumah sakit.
Pagi ini, keluarga berencana menyeberangkan jenazah menuju Kuala Simpang, namun jembatan yang putus itu memutus harapan mereka untuk memakamkan jenazah di hari Jumat yang mulia.

4 hours ago
1































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344879/original/037827700_1757495713-Kota_Semarang.jpg)









