Kargo Technologies Genjot Elektrifikasi Armada Logistik

2 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kargo Technologies mendorong percepatan elektrifikasi logistik dengan menargetkan pengoperasian 500 kendaraan listrik pada 2025 dan 2.500 unit pada 2026. Langkah ini menjadi strategi perusahaan untuk membangun armada logistik listrik terbesar di Asia Tenggara dan mencapai elektrifikasi penuh pada 2035.

CEO dan Founder Kargo Technologies Tiger Fang mengatakan, program ini bertujuan mempercepat transisi rantai pasok hijau sekaligus memperkuat fondasi Electrified Silk Road, sebuah konsep jaringan logistik berbasis kecerdasan buatan yang menghubungkan Asia Tenggara, Cina, dan Timur Tengah.

“Target ini menjadi bagian dari visi jangka panjang perusahaan untuk melakukan elektrifikasi penuh terhadap seluruh operasi logistik pada 2035,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (2/12/2025).

Tiger menjelaskan inisiatif tersebut selaras dengan arah kebijakan energi bersih dalam Permen ESDM No. 10/2025 dan Perpres No. 112/2022. Ia menilai penggunaan truk listrik dapat menekan emisi, meningkatkan efisiensi biaya operasional, dan memperkuat keandalan pengiriman. “Kendaraan listrik memungkinkan kita melihat logistik bukan sekadar aktivitas pemindahan barang, tetapi sebagai sistem terintegrasi yang dapat dianalisis, diukur, dan terus ditingkatkan,” kata Tiger.

Kargo disebut tengah bekerja sama dengan sejumlah pelanggan besar, seperti SPX, Astro, Teleport, dan Modena, untuk mulai mengalihkan sebagian jaringan distribusi mereka ke armada listrik. Upaya tersebut menjadi fondasi awal pembangunan armada elektrik berskala besar yang ditargetkan menopang pergerakan logistik lintas batas pada masa mendatang.

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie menyambut positif peningkatan perhatian sektor publik dan privat terhadap logistik rendah emisi. Ia menilai sektor swasta memegang peran penting dalam menerjemahkan kebijakan transisi energi menjadi proyek dan lapangan kerja nyata.

“Ekosistem logistik EV Indonesia menunjukkan bagaimana perusahaan dapat memimpin logistik hijau sambil menciptakan ribuan lapangan kerja berkualitas,” ujarnya.

Duta Besar Indonesia untuk Republik Rakyat Cina Djauhari Oratmangun menilai peningkatan investasi Cina di bidang manufaktur EV, baterai, dan logistik digital akan memperkuat posisi Indonesia dalam jaringan perdagangan regional yang lebih bersih.

“Ini akan memposisikan negara kita sebagai mitra kunci dalam membangun jalur perdagangan yang lebih bersih dan efisien antara Cina dan Asia Tenggara,” katanya.

Read Entire Article
Food |