REPUBLIKA.CO.ID, ACEH — Pembersihan material kayu dan sisa banjir dikebut untuk memulihkan aktivitas warga dan fungsi lingkungan di sejumlah wilayah terdampak. Upaya ini dilakukan serentak di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Kementerian Kehutanan (Kemenhut) melalui Unit Pelaksana Teknis Koordinator Wilayah Aceh mengerahkan alat berat dan personel untuk menangani dampak banjir hidrometeorologi. Penanganan difokuskan pada Kabupaten Aceh Tamiang dan Aceh Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan, serta wilayah Pantai Padang dan Kabupaten Agam.
Di Aceh Tamiang dan Aceh Utara, Kemenhut menyiapkan 14 unit ekskavator yang dikerahkan secara bertahap. Hingga Sabtu (20/12/2025), dua unit telah bekerja dan empat unit tambahan dijadwalkan menyusul, sehingga enam unit dapat beroperasi penuh pada Minggu.
Pembersihan juga didukung dua unit alat berat BPJN dan 30 dump truck untuk mengangkut material. Sebanyak 90 personel Kemenhut dikerahkan di Aceh Tamiang dan Aceh Utara, dengan dukungan BPBD dan instansi terkait.
Wakil Menteri Kehutanan Rohmat Marzuki mengatakan, sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto dan Menhut Raja Juli, Kemenhut bersama pemerintah daerah bersama-sama turun membersihkan material kayu terbawa banjir di kota Padang Sumatera Barat. “Kegiatan ini juga dilaksanakan di Provinsi Aceh dan provinsi Sumatera Utara. Terutama di lokasi-lokasi yang material kayu terbawa banjirnya dalam jumlah yang besar jadi kayu yang terbawa banjir itu bisa dimanfaatkan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana juga termasuk pembangunan hunian sementara dan hunian tetap,” ujar Rohmat dalam siaran pers, Sabtu (20/12/2025).
Di Kabupaten Aceh Utara, Kecamatan Langkahan, satu unit ekskavator bergerak dari Medan dan diperkirakan tiba pada malam hari. Tiga unit lainnya dijadwalkan tiba pada sore hari dan mulai bekerja pada Ahad.
Di Sumatera Utara, penanganan dilakukan di Kabupaten Tapanuli Selatan pada 20–21 Desember 2025. Kemenhut mengerahkan lima unit ekskavator, satu unit damkar, 100 personel, serta tiga dump truck untuk membersihkan lumpur dan material kayu di permukiman warga.
Pengamanan infrastruktur sungai juga dilakukan melalui pengerahan sembilan ekskavator dan empat ekskavator capit. Penanganan difokuskan pada alur Sungai Garoga, termasuk penguatan banwall dan penataan jembatan belly bersama Kementerian PUPR dan TNI.
Di Sumatera Barat, Kemenhut membersihkan material kayu di Pantai Padang dan Kabupaten Agam. Sebanyak tujuh ekskavator dan 10 dump truck disiagakan untuk mendukung percepatan pekerjaan.
Sebanyak 250 personel gabungan dari Kemenhut, Polri, dan TNI dikerahkan di Pantai Padang. Kemenhut juga menyediakan tenaga kesehatan sebagai bagian dari dukungan kemanusiaan di Kabupaten Agam.
UPT Kemenhut Koordinator Wilayah Aceh menegaskan pemantauan lapangan akan terus dilakukan. Pembaruan informasi disiapkan untuk memastikan percepatan pemulihan pascabencana dan menjaga fungsi lingkungan secara berkelanjutan.

4 hours ago
3




































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344879/original/037827700_1757495713-Kota_Semarang.jpg)







