Keutaman Hari Senin dan Kamis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam sebuah hadits disebutkan: 

ُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ، فَيُقَالُ: أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا.

“Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan.  Lalu dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengam-punan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai. (HR Muslim)

Buya H Muhammad Alfis Chaniago dalam Indeks Hadits dan Syarah I menjelaskan, pintu ampunan Allah SWT dibuka pada setiap hari Senin dan Kamis, setiap hamba yang meminta ampun kepada Allah pada hari-hari itu diampuni olehNya selagi ia tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatupun, kecuali seseorang yang terlibat dalam suatu persengketaan dengan saudaranya. Maka, pintu taubat ditangguhkan baginya hingga ia mau berdamai dengan saudaranya itu. 

Makanya tidak heran kalau Rasulullah SAW memuliakan hari Senin dan hari Kamis untuk selalu berpuasa. Untuk itu setiap hari Senin dan Kamis perbanyaklah berbuat amal shaleh, bertaubatlah kepada Allah dan jangan lagi melakukan perbuatan maksiat agar kita tidak termasuk orang-orang yang merugi.

Dalam Alquran surat Al Ashar Allah berfirman: 

وَالْعَصْرِۙ

اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ

اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِࣖ

Demi masa,sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian,kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.