Legislator PSI Ajak Pemda Responsif Hadapi Tantangan Bonus Demografi

3 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Iwan Koswara mengingatkan pentingnya kesiapan pemerintah daerah dalam menghadapi tantangan bonus demografi yang kini memasuki fase krusial.

Berdasarkan Rancangan Akhir RPJMD Jawa Barat 2025–2029, penduduk usia produktif (15–64 tahun) di Jabar mencapai lebih dari 70 persen dari total populasi. Rasio ketergantungan diproyeksikan terus menurun hingga tahun 2030.

“Ini momentum emas bagi Jawa Barat. Tapi kalau tidak diiringi dengan peningkatan kualitas pendidikan dan keterampilan, bonus ini bisa berubah jadi beban,” ujar Iwan kepada Republika.co.id, Rabu (8/10/25).

Ia menilai, arah kebijakan pembangunan daerah yang menempatkan penguatan sumber daya manusia berkarakter unggul sebagai misi pertama dalam RPJMD, harus diterjemahkan dengan langkah konkret di lapangan.

“Kita tidak cukup hanya punya visi. Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota harus memastikan setiap anak muda punya akses pada pendidikan menengah dan pelatihan kerja,” kata dia.

Dalam dokumen RPJMD disebutkan masih terdapat 14 kecamatan di Jawa Barat yang belum memiliki SMA/SMK, serta kesenjangan akses pendidikan di daerah selatan. Kondisi ini, menurut Iwan, menunjukkan masih lemahnya pemerataan layanan dasar.

“Kalau pendidikan menengah saja belum merata, sulit membayangkan kesiapan tenaga kerja kita menghadapi dunia industri yang makin kompetitif,” ujarnya.

Ia mendorong sinergi antarinstansi untuk memperluas link and match antara dunia pendidikan, industri, dan pelatihan vokasi. “Kita perlu membangun ekosistem pelatihan berbasis kompetensi. Jangan sampai tenaga kerja Jabar hanya jadi penonton di rumah sendiri,” ucapnya.

Menurutnya, penguatan SDM tidak hanya soal angka partisipasi kerja, tetapi juga membangun karakter dan kreativitas anak muda agar siap bersaing secara global. “Kalau SDM kita kuat, adaptif, dan berdaya saing, maka Jawa Barat akan benar-benar menjadi provinsi yang istimewa, bukan hanya karena jumlah penduduknya, tapi karena kualitas manusianya,” kata Iwan.

Read Entire Article
Food |