Tamu undangan berada di dekat layar elektronik pergerakan saham saat acara penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2025 di Main Hall BEI, Jakarta, Selasa (30/12/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir Tahun 2025 ditutup menghijau/menguat 2,68 poin atau 0,03 persen ke posisi 8.646,94. Perdagangan saham akan kembali dibuka pada Jumat, 2 Januari 2026.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengembangan pasar modal syariah Indonesia menunjukkan kemajuan dari sisi regulasi dan ragam instrumen. Namun, persoalan likuiditas dan kualitas emiten masih menjadi tantangan utama. Kondisi tersebut dinilai menghambat peran pasar modal syariah sebagai sumber pembiayaan jangka panjang.
Peneliti Associate CSED INDEF Nurhastuty K. Wardhani menegaskan posisi strategis pasar modal syariah dalam ekosistem ekonomi syariah nasional.
“Pasar modal syariah Indonesia sangat penting karena merupakan instrumen kunci pembiayaan jangka panjang bagi ekosistem ekonomi syariah,” kata Nurhastuty dalam diskusi publik Ekonomi Syariah di Persimpangan: Refleksi Strategis 2025 dan Policy Agenda 2026 yang digelar secara daring, Selasa (30/12/2025).
Ia menyampaikan sepanjang 2025 kerangka regulasi pasar modal syariah relatif telah lengkap. Instrumen syariah juga semakin beragam, mulai dari saham syariah dan sukuk negara hingga exchange traded fund (ETF) syariah dan reksa dana syariah, meskipun jumlahnya masih terbatas.
Peningkatan jumlah investor ritel syariah turut menjadi capaian positif. Selain itu, Kementerian Keuangan juga memanfaatkan sukuk negara sebagai instrumen pembiayaan APBN, termasuk integrasi prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (environmental, social, and governance / ESG) serta green sukuk.
Namun, Nurhastuty mengingatkan masih terdapat sejumlah kendala mendasar.
“Masalah likuiditas, mindset investor yang masih jangka pendek, serta literasi pasar modal syariah yang belum merata dan masih terkonsentrasi di kota-kota besar,” ujarnya.

2 hours ago
2








































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344879/original/037827700_1757495713-Kota_Semarang.jpg)






