Netanyahu Ketakutan Turki Kirim Militer ke Gaza, ini Kekuatan Pasukan Darat Turki

4 hours ago 2

Presiden Prabowo Subianto (kedua kiri) bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) memeriksa pasukan saat tiba di Istana Kepresidenan Turki, di Ankara, Turki, Kamis (10/4/2025). Kunjungan kenegaraan tersebut membahas upaya memperkuat kerja sama kedua negara sebagai bagian dari kemitraan strategis komprehensif Indonesia-Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Negara Amerika mendorong keterlibatan Turki dalam proses perdamaian di Gaza. Presiden Amerika Donald Trump menyatakan Turki merupakan mitra strategis yang luar biasa membantu dunia mewujudkan gencatan senjata di tanah Palestina itu setelah Israel dan kelompok perlawanan berbakuhantam hebat sejak Oktober 2023.

Turki berhasil meyakinkan kelompok perlawanan Hamas untuk menerima gencatan senjata. Donald Trump senang sekali. Dia memuji habis Presiden Turki Erdogan yang dinilainya menjadi fasilitator yang berperan sangat penting dalam proses ini. Trump menyebutnya teman terbaik, mitra terbaik, dan sebagainya. Karena mitra terbaik, Trump memutuskan untuk melibatkan Turki dalam perdamaian di Gaza dengan mengirimkan pasukan militer ke sana.

Erdogan menyetujui keputusan itu. Dia berkomitmen mengirimkan militernya ke sana sekaligus juga gelontoran bantuan kemanusiaan untuk meningkatkan taraf hidup warga Gaza.

Namun, komitmen Turki mewujudkan gencatan senjata di Gaza bertepuk sebelah tangan. Sebabnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mulai ngeyel ingin melanjutkan permasalahan Gaza sesuai keinginannya. Dia tidak mau ada pasukan Turki masuk sana.

Respons ini muncul setelah laporan-laporan menyebutkan adanya perselisihan antara Netanyahu dan kepala intelijen Mesir, Hassan Rashad, mengenai kemungkinan peran Ankara dalam penstabilan pascaperang di wilayah tersebut. Kantor Perdana Menteri Israel secara spesifik menyatakan bahwa "tidak akan ada keterlibatan Turki" di Gaza, sebuah pernyataan yang dikeluarkan untuk membantah spekulasi dan menggarisbawahi sikap Israel.

Dalam sebuah konferensi pers bersama Wakil Presiden AS J.D. Vance, Netanyahu secara tersirat menyampaikan penolakannya terhadap peran militer Turki. Ketika ditanya mengenai ide pasukan keamanan Turki di Gaza, Netanyahu merespons dengan nada retoris, "Kami akan memutuskan bersama tentang itu. Jadi saya punya pendapat yang sangat kuat tentang itu. Ingin menebak apa pendapat saya?", kata Netanyahu didampingi Wapres Amerika JD Vance sebagaimana diberitakan The Times of Israel.

Read Entire Article
Food |