Pembangunan Tol Jakarta–Tangerang KM 25 Masuki Tahap Persiapan Uji Laik

2 hours ago 5

Ilustrasi Pembangunan Jalan Tol. Pembangunan akses tol langsung Jakarta–Tangerang KM 25 yang dikerjakan sejak pertengahan Juli 2024 telah memasuki tahap akhir dan bersiap menjalani uji laik fungsi (ULF) serta uji laik operasi (ULO).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pembangunan akses tol langsung Jakarta–Tangerang KM 25 yang dikerjakan sejak pertengahan Juli 2024 telah memasuki tahap akhir dan bersiap menjalani uji laik fungsi (ULF) serta uji laik operasi (ULO).

“Proyek strategis ini berjalan tepat waktu sesuai komitmen awal pembangunan dan kini telah mencapai tahap penyelesaian fisik, dengan rencana uji coba operasional pada akhir kuartal pertama 2026,” kata Direktur Paramount Land Norman Daulay di Tangerang, Senin (29/12/2025).

Norman menjelaskan, akses tol tersebut dirancang untuk melayani arus kendaraan dari Jakarta menuju kawasan Paramount Petals dan Jalan Pasir Randu, serta sebaliknya dari Paramount Petals menuju Jakarta. Secara paralel, pihaknya juga tengah menyelesaikan pembangunan Jalan Boulevard yang menghubungkan pintu tol dengan seluruh kawasan pengembangan.

“Dengan demikian, akses tol ini akan memperluas konektivitas dan mempermudah mobilitas menuju Jakarta, Bandara Soekarno-Hatta, serta berbagai destinasi penting lainnya,” ujarnya.

Norman menambahkan, berdasarkan hasil riset internal, kehadiran akses tol langsung Jakarta–Tangerang KM 25 diyakini memberikan dampak positif yang signifikan, mulai dari mendorong pertumbuhan ekonomi lokal hingga membuka aksesibilitas baru bagi kawasan sekitarnya.

“Kehadiran akses tol ini juga berfungsi mengurai kemacetan di arteri Bitung hingga 10–15 persen, atau sekitar 19 ribu hingga 20 ribu kendaraan per hari,” katanya.

Sementara itu, Direktur Planning & Design Paramount Land Henry Napitupulu menyebut dampak positif lainnya adalah meningkatnya nilai properti di kawasan penyangga Ibu Kota yang dilintasi jalan tol.

Tren tersebut mencerminkan pergeseran preferensi pembeli, khususnya generasi muda, yang semakin memprioritaskan kemudahan akses, konektivitas, serta potensi pengembangan jangka panjang dalam memilih hunian. “Didukung penurunan suku bunga acuan ke level 4,75 persen serta kondisi ekonomi yang relatif stabil, pasar properti Indonesia menunjukkan sinyal optimisme yang kuat menjelang akhir tahun,” ujar Henry.

sumber : Antara

Read Entire Article
Food |