Pemerintah Antisipasi Bencana Susulan Akibat Cuaca Ekstrem

1 hour ago 3

Warga berjalan di atas jembatan sling baja melintasi sungai Peusangan di kawasan Simpang Rahmat, Bener Meriah, Aceh, Sabtu (27/12/2025). Jembatan sling tersebut dibangun sebagai akses darurat warga, pedagang dan petani pascabencana banjir bandang untuk jalur mobilitas antar kawasan Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan langkah antisipasi dalam mitigasi untuk menghadapi bencana susulan di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat akibat cuaca ekstrem.

Dalam konferensi pers bertajuk Pemulihan dan Rencana Strategis Pascabencana Jelang Akhir Tahun di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (29/12/2025), Prasetyo menyebut telah berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) untuk mempercepat proses pembersihan kayu-kayu yang berada di aliran sungai agar tidak ada sumbatan.

"Kami meminta kepada Kemenhut untuk mempercepat proses pembersihan di aliran-aliran sungai supaya nanti tidak ada sumbatan dari kayu-kayu yang kemarin seperti bencana yang pertama," kata Prasetyo.

Mensesneg menyampaikan pemerintah telah meminta agar secepatnya dilakukan pemetaan pada wilayah-wilayah yang memiliki kecuraman yang sangat ekstrem, terutama pada daerah yang jenis tanahnya lumpur atau lembek.

Pemetaan terhadap wilayah-wilayah tersebut penting dilakukan mengingat antar daerah memiliki jenis tanah yang berbeda.

Menurutnya, dengan mengetahui jenis tanah tertentu maka akan lebih mudah untuk melakukan antisipasi, guna menghindari bencana susulan.

"Jenis yang longsor-longsor itu berada di tingkat yang kelerengannya cukup tinggi, dan pastilah jenis yang tanahnya, termasuk yang jenis tanah lumpur atau lembek, bukan tanah yang sifatnya kuat atau kasar," paparnya.

Lebih lanjut, pemerintah juga bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk memadupadankan hasil evaluasi dari BMKG terhadap wilayah-wilayah yang diprediksi mengalami peningkatan curah hujan.

Selain itu, edukasi kepada masyarakat terhadap respons cepat bila terjadi bencana perlu lebih digencarkan.

"Kami meminta dilakukan proses edukasi dan pemberitahuan kepada masyarakat di wilayah yang diprediksi akan mengalami peningkatan curah hujan. Itu beberapa mitigasi yang kita lakukan," kata Prasetyo.

Read Entire Article
Food |