Penurunan Biaya Haji Dorong Lonjakan Tabungan Haji di Bank Mega Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Biaya haji 2026 yang diturunkan pemerintah dinilai memberi ruang lebih longgar bagi calon jamaah untuk menyiapkan dana sejak dini. Bank Mega Syariah melihat momentum ini berpotensi mendorong tren tabungan haji di tengah meningkatnya minat beribadah.

“Tabungan Haji terus kami kembangkan baik dari sisi fitur maupun aksesibilitas. Kami optimistis trennya akan terus tumbuh positif seiring dengan biaya haji yang semakin terjangkau dan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk merencanakan ibadah sejak dini,” ujar Sales & Distribution Division Head Bank Mega Syariah Dila Karnela Peter dalam keterangan di Jakarta, Senin (1/12/2025).

Hingga Oktober 2025, tabungan haji Bank Mega Syariah tercatat mencapai sekitar Rp324,2 miliar atau tumbuh sekitar 9 persen secara year to date. Jumlah nasabah juga naik sekitar 6 persen dibanding posisi akhir Desember 2024.

Pertumbuhan disebut terjadi merata di sejumlah wilayah, dengan kontribusi terbesar dari Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Bank itu mencatat tabungan haji menyumbang lebih dari 20 persen terhadap total tabungan perseroan.

Dila menilai tren positif ini ditopang literasi keuangan syariah yang makin luas dan akses layanan digital yang memudahkan nasabah memantau setoran. Menurut dia, kemudahan transaksi membuat masyarakat lebih disiplin menabung untuk kebutuhan ibadah.

Bank Mega Syariah juga menyebut menyiapkan ekosistem pendukung haji dan umrah lewat kolaborasi dengan berbagai mitra perjalanan ibadah dan layanan halal. Langkah ini diarahkan untuk memperluas akses serta memberi rasa aman bagi nasabah yang merencanakan keberangkatan.

Ke depan, perseroan menargetkan penguatan layanan tabungan haji agar sejalan dengan peluang pertumbuhan jamaah yang makin besar. Bank tersebut berharap biaya haji yang lebih terjangkau ikut mendorong masyarakat menyiapkan rencana ibadah lebih awal dan terukur.