Pimpin Kembali PDIP Jatim, Said Abdullah Ungkap Strategi Dongkrak Suara Partai

5 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Said Abdullah kembali terpilih sebagai Ketua Dewan Pengurus Daerah PDIP Jawa Timur periode 2025-2030.

Dalam pidato perdananya, Ketua DPD PDIP Jatim, Said Abdullah, mengungkapkan sejumlah strategi guna menggaet lebih banyak suara bagi partainya di Jatim. Salah satu caranya dengan memperluas manfaat kehadiran PDIP.

Said menyadari syarat dasar PDIP besar di Jatim yakni harus mengetahui demografi dantren tren ke depan.

Dia mengatakan, partai besar jika anggotanya berjumlah banyak, terdidik lebih ideologis, loyal dan militan.

"PDI Perjuangan Timur mengajak seluruh jajaran pengurus, mulai dari ranting sampai DPD, lima tahun ke depan kita harus mampu merekrut anggota secara besar besaran," kata Said dalam keterangannya pada Sabtu (20/12/2025).

Jika anggota PDIP Jatim saat ini lebih dari 500 ribu, maka Said menargetkan dalam lima tahun ke depan harus bisa menambah anggota 1-1,5 juta anggota. Cara yang akan digunakan Said ialah memperluas manfaat kehadiran PDIP bagi masyarakat.

Dia mengatakan, agar mereka sukarela menjadi anggota PDI Perjuangan, tentu mereka harus merasakan manfaat kehadiran PDI Perjuangan. Manfaat tidak harus diartikan imbal balik yang bersifat pragmatis-transaksional.

“Dengan kehadiran berbagai program kerakyatan Partai, kita yakin bisa mengambil hati banyak orang untuk masuk PDI Perjuangan," ujar Said.

Said mendorong program kerayakatan sebagai jalan merekrut anggota besar besaran. Said mengamati semografi terbesar Jatim di usia produktif.

Gen Z dan Alpha pada pemilu 2029 akan cukup besar porsinya sebagai pemilih di Jatin. Data BPS Jatim, porsi mereka mencapai 11,7 juta orang atau 27,8 persen dari keseluruhan penduduk Jatim, sebagian dari mereka pemilih pemula.

Menurut dia, mereka bagian dari digital native generation. Terhadap kelompok ini, Bidang Kerakyatan DPD, dan DPC, diharapkan mampu merancang inisiatif program baru, seperti Youth Venture Fund (YVF).

“Sederhananya, kita ingin membentuk modal abadi untuk bantuan usaha anak anak gen z dan alpa di Jawa Timur. Program ini kita harapkan mampu merekrut setidaknya 50 ribu generasi muda, yang digunakan untuk membangun 50 ribu start up baru hingga 2030," ujar Said.

Said menyebut para generasi muda harus mendapatkan akses modal tanpa jaminan dan skill upgrade melalui YVF. Program ini harus inline dengan Bidang Ekonomi Kreatif agar menyediakan digital skill program, untuk mereka bisa membangun digital asset yang layak.

Sedangkan Bidang komunikasi DPD dan DPC harus mampu menguasai dan mengikuti “bahasa prokem” gen z, dan alpha melalui komunikasi via media sosial.

"Jika ekosistem ini terbentuk, kita mampu membangun enterpreneur, sekaligus jangkauan keanggotaan yang semakin luas," ujar Said.

Di sisi lain, Said menyadari amanah sebagai Ketua DPD PDIP Jatim periode 2025-2030 tidak mudah untuk emban. Sebab tantangan politik kedepan pastilah sangat dinamis. Oleh karena itu, Said mengajak seluruh kader PDIP memiliki common bonding, yakni jiwa gotong royong.

"Hanya dengan gotong royong tugas sebesar apapun akan terasa ringan kita jalani. oleh sebab itu, saya memohon kesediaan kawan kawan yang telah dilantik menjadi Pengurus DPD PDI Perjuangan 2025-2030 untuk all out membesarkan Partai," ujar Said.

PDI Perjuangan se Jawa Timur menggelar konferensi daerah (konferda) dan konferensi cabang (konfercab) PDI Perjuangan se-Jawa Timur 20-21 Desember 2025 di Surabaya.

Konferda dan konfercab serentak ini sebagai mekanisme PDI Perjuangan untuk mengakhiri kepengurusan sebelumnya, sekaligus sebagai ruang suksesi untuk memilih kepemimpinan berikutnya.

Read Entire Article
Food |