Sejarah 10 Oktober: Dari Mana Asal Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia?

1 week ago 9

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap tanggal 10 Oktober, dunia memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia. Peringatan ini jauh melampaui sekadar tanggal merah di kalender, ia adalah momentum krusial yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global tentang isu-isu kesehatan mental dan memobilisasi berbagai upaya untuk mendukung kesehatan mental di seluruh dunia.

"Peringatan ini memberikan kesempatan bagi semua pemangku kepentingan yang menangani isu-isu kesehatan mental untuk membahas pekerjaan mereka dan apa lagi yang perlu dilakukan untuk mewujudkan perawatan kesehatan mental bagi masyarakat di seluruh dunia," tulis WHO dikutip dari laman resminya pada Jumat (10/10/2025).

Sejarah penetapan hari Kesehatan Mental Dunia dimulai pada 1992, diinisiasi oleh Federasi Dunia untuk Kesehatan Mental (World Federation for Mental Health/WFMH), sebuah organisasi kesehatan mental global dengan anggota di lebih dari 150 negara. Pada awalnya, peringatan ini tidak memiliki tema spesifik dan hanya berfokus pada tujuan umum untuk mengadvokasi kesehatan mental. Tujuannya adalah untuk menjembatani jurang pemisah antara stigma dan kenyataan, yakni bahwa masalah kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

Selama tiga tahun pertama, kegiatan Hari Kesehatan Mental Sedunia diselenggarakan melalui siaran televisi global yang disiarkan dari berbagai studio di seluruh dunia, menjangkau audiens internasional dengan pesan-pesan penting tentang isu-isu seperti depresi, penuaan, dan trauma psikologis. Setelah tahun-tahun awal tersebut, WFMH mulai memperkenalkan tema spesifik tahunan pada tahun 1994, dengan tema pertama berfokus pada "Meningkatkan Kualitas Layanan Kesehatan Mental di Seluruh Dunia".

Sejak saat itu, setiap tahunnya peringatan ini mengangkat tema yang berbeda, menyoroti aspek-aspek spesifik dari kesehatan mental yang memerlukan perhatian segera, seperti isu anak dan remaja, hak asasi manusia, dampak krisis, hingga pencegahan bunuh diri. Adanya tema tahunan ini berhasil mengarahkan perhatian global dan menggerakkan sumber daya untuk mengatasi tantangan kesehatan mental yang paling mendesak.

Tujuan keseluruhan dari Hari Kesehatan Mental Sedunia sangat jelas yaitu mengubah cara pandang masyarakat terhadap kesehatan mental. Dalam banyak budaya, masalah kejiwaan masih diselimuti stigma, rasa malu, dan diskriminasi yang mendalam. Hal ini menyebabkan banyak orang enggan mencari bantuan, menunda diagnosis, dan akhirnya memperburuk kondisi mereka.

Hari peringatan ini berfungsi sebagai platform untuk mendobrak tembok stigma tersebut dan menegaskan bahwa kesehatan mental adalah hak asasi manusia yang mendasar. Tanpa kesehatan mental yang baik, sulit bagi seseorang untuk berfungsi secara efektif, berkontribusi pada masyarakat, dan menikmati kualitas hidup yang optimal. 

Read Entire Article
Food |