Turki Incar Jet Eurofighter Typhoon dari Qatar

14 hours ago 3

Home > Pertahanan Thursday, 23 Oct 2025, 22:23 WIB

Turki dilaporkan menawarkan akses ke jet tempur generasi berikutnya, KAAN sebagai bagian dari potensi pertukaran teknologi.

 AAPresiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani. Sumber: AA

DOHA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa (21/10/2025), melakukan kunjungan ke Doha, Qatar. Ankara berupaya membeli jet tempur Eurofighter Typhoon bekas dari Qatar, menurut sumber keamanan Turki. Erdogan, yang datang dari Kuwait, dijadwalkan bertemu dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani pada Rabu (22/10/2025).

Qatar memesan 24 jet Eurofighter pada tahun 2017 dan dilaporkan berencana untuk membeli 12 jet tambahan pada Desember lalu, menurut media pertahanan lokal. Sumber tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim karena tidak berwenang berbicara kepada pers, mengatakan: "Turki sedang mencoba menegosiasikan pembelian beberapa jet tempur Eurofighter bekas Qatar."

Turki dilaporkan menawarkan akses ke jet tempur generasi berikutnya, KAAN sebagai bagian dari potensi pertukaran teknologi. Sumber tersebut mencatat bahwa belum ada kemajuan nyata yang dicapai sejauh ini dalam perundingan yang sedang berlangsung. Turki telah berupaya untuk memodernisasi angkatan udaranya dan telah berupaya untuk membeli 40 Eurofighter Typhoon baru dalam beberapa tahun terakhir, yang diproduksi oleh konsorsium Jerman, Inggris, Spanyol, dan Italia.

Langkah itu diambil setelah Washington mengeluarkan Ankara dari program pesawat tempur F-35 pada 2019, sebagai tanggapan atas pembelian sistem rudal permukaan-ke-udara S-400 dari Rusia. Keputusan Turki itu yang menimbulkan kekhawatiran bahwa Rusia mungkin mendapatkan akses ke operasi pesawat Barat.

Dikutip dari Jordannews, sumber Turki tersebut menekankan, prioritas utama Turki tetap pada program jet F-16 dan F-35. Pada awal Mei 2025, Presiden Erdogan menyatakan keyakinannya akan resolusi cepat terkait partisipasi Turki.

Adapun pertemuannya dengan Presiden AS Donald John Trump memperkuat harapan itu. Pada Juni 2025, Duta Besar AS untuk Turki, Tom Barrett mengindikasikan, sanksi negaranya kemungkinan akan berakhir pada akhir tahun, meskipun sumber Turki tersebut memperkirakan hal itu bisa memakan waktu lebih lama karena kebuntuan politik di Kongres, sehingga kemajuan perjanjian tersebut tidak mungkin terjadi sebelum tahun baru.

Image

Eagle

Eagle flies alone...

Read Entire Article
Food |