REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Erwan Setiawan, mengapresiasi ajakan rutin sholat tahajud lewat whatsApp Grup keluarga besar alumni Pondok Pesantren Ibadurrahman YLPI Tegallega Sukabumi.
Apresiasi itu disampaikan Erwan secara spontan melalui Ketua Umum Ikatan Alumni Pondok Pesantresn YLPI Tegallega Sukabumi, Jawa Barat, Toto Izul Fatah, di Bandung, Selasa (30/12/2025). Kegiatan dilakukan dalam rangkaian program rutin "Tahajud Award 2025".
"Mohon sampaikan salam kepada Bapak KH Fatullah Mansur Lc sebagai pimpinan pondok. Ini sekedar apresiasi sederhana kepada para alumni yang tak pernah bosan mengingatkan komunitasnya sholat tahajud," kata Erwan, dalam siaran pers, Selasa (30/12/2025).
Menurut Erwan yang juga putra bos Persib Bandung, H. Umuh itu, ajakan untuk sholat tahajud itu bukan tindakan sepele. Itu merupakan upaya sunyi yang menjaga denyut spiritual kolektif di tengah kehidupan modern yang semakin bising dan materialistik.
Erwan menjelaskan, hadiah yang diberikan secara sederhana itu harus dimaknai bukan sebagai imbalan ibadah, melainkan simbol penghargaan atas keikhlasan menjaga suasana saling mengingatkan dalam kebaikan. Dalam tradisi etika sosial dan keagamaan, kata Erwan, penghargaan semacam ini dipahami sebagai taqdir terhadap amal sosial, bukan pengganti pahala yang sepenuhnya menjadi hak prerogatif Tuhan.
Ditambahkan Erwan, secara sosiologis, kebiasaan saling mengajak tahajud itu membangun disiplin batin, kepekaan nurani, serta solidaritas spiritual. Ini akan berdampak positif pada etos pribadi dan kolektif. "Ini lebih dimaksudkan untuk merawat ekosistem nilai tersebut, agar budaya saling mengingatkan dalam kebaikan tidak tergerus oleh apatisme dan individualisme," tegasnya.
Dari hasil penilaian dan pemantuan, ada enam orang yang aktip mengingatkan sholat tahajud tersebut. Mereka menjadi pemenang dan menerima hadiah masing-masing sebesar Rp 500 ribu.
Toto Izul Fatah, mengungkapkan apresiasi yang sama kepada Erwan. Menurutnya, inisiatif spontan Erwan itu sebagai bentuk perhatian kepada warga yang dipimpinnya dalam menjaga spirit menjalankan syariat Islam.
Toto menegaskan, dirinya merasa penting untuk menyampaikan, bahwa penghargaan ini tidak bersifat kompetitif, tidak mengukur kualitas ibadah, dan tidak dimaksudkan untuk memotivasi pamer kesalehan. "Justru sebaliknya, kegiatan seperti ini menjadi pengingat bahwa kebaikan yang dilakukan secara konsisten dan rendah hati patut dihormati sebagai kontribusi sosial yang bernilai spiritual juga," katanya.
Dengan demikian, lanjutnya, Tahajud Award diposisikan sebagai ungkapan terima kasih komunitas kepada para penjaga keheningan malam. Yaitu, mereka yang dengan kesetiaan dan ketulusan mengingatkan sesama untuk kembali menunduk, bersujud, dan merekatkan hubungan vertikal kepada Tuhan serta hubungan horizontal antar manusia.
"Jadi, sekali lagi, saya tegaskan, bahwa apresiasi ini diberikan tidak dalam rangka mengkomersialkan ibadah, tapi lebih dalam rangka apresiasi moral terhadap konsistensi dan keteladanan yang harus kita jaga bersama," tegasnya.

3 hours ago
3








































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344879/original/037827700_1757495713-Kota_Semarang.jpg)






