Aceh Fokus Bangun Infrastruktur Konektivitas Wilayah Tengah

8 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Aceh menyatakan pembangunan infrastruktur konektivitas di wilayah dataran tinggi menjadi prioritas utama guna mempercepat pemulihan pascabencana di kawasan tersebut.

“Pembukaan akses jalan di wilayah Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues adalah urat nadi bagi ekonomi masyarakat,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh M Nasir di Takengon, Sabtu (27/12/2025).

Ia menjelaskan Pemerintah Aceh berkomitmen memprioritaskan perbaikan sejumlah titik krusial guna menjamin distribusi logistik dan bahan bakar minyak (BBM).

“Jika distribusi logistik lancar dan stok mencukupi, maka pertumbuhan ekonomi masyarakat akan semakin membaik. Karena itu, konektivitas harus segera pulih,” kata M Nasir.

M Nasir menegaskan Pemerintah Aceh akan memprioritaskan sejumlah titik infrastruktur yang sempat terhambat, yakni pemulihan jembatan penghubung antar-Kabupaten Bireuen–Bener Meriah serta jalan Simpang KKA–Bener Meriah.

Selain itu, pembukaan akses jalan lintas Pameu–Aceh Tengah, jalur Nagan Raya–Aceh Tengah, serta poros Aceh Tengah–Gayo Lues juga menjadi agenda mendesak demi memulihkan mobilitas antarkabupaten di wilayah dataran tinggi.

Selain infrastruktur jalan, Sekda Aceh juga menyoroti pentingnya relokasi warga terdampak bencana ke lokasi yang lebih aman.

Ia meminta Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah memastikan akurasi data jumlah rumah yang terdampak banjir dan longsor. “Masyarakat harus memiliki rumah yang layak. Dengan hunian yang stabil, ekonomi keluarga bisa kembali berjalan, terutama di sektor unggulan seperti pertanian dan perkebunan,” kata M Nasir.

Dalam kesempatan itu, Sekda Aceh juga memberikan arahan inovatif dengan menyarankan pemanfaatan kayu gelondongan sisa banjir dan longsor sebagai material pembangunan kembali jembatan dan rumah warga yang rusak.

Bupati Aceh Tengah Haili Yoga menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh dari Pemerintah Aceh, Kodam IM, Polda Aceh, serta berbagai instansi terkait. Ia melaporkan kondisi ekonomi mulai membaik seiring dengan pulihnya akses jalan antarkabupaten.

“Masih ada desa yang terisolasi sehingga bantuan logistik terpaksa dikirim melalui jalur udara. Kami memohon dukungan Pemerintah Aceh melalui Dinas PUPR untuk segera membuka akses jalan menuju desa-desa tersebut agar bantuan dan aktivitas warga tidak lagi terhambat,” ujar Haili Yoga.

sumber : Antara

Read Entire Article
Food |