Ada Apa Dibalik Pengakuan Israel atas Somaliland?

12 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID,MOGADISHU – Perdana Menteri Somalia Hamza Abdi Barre menggambarkan deklarasi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang mengakui Somaliland sebagai serangan terang-terangan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah negara Somalia. Ia menekankan bahwa hal tersebut adalah tindakan yang tidak sah secara hukum dan agama. 

Dalam wawancaranya dengan Aljazirah, Barre menekankan bahwa pengakuan ini tidak memiliki dampak hukum, dan menekankan bahwa Somalia adalah negara yang merdeka dan berdaulat dengan perbatasan yang diakui secara internasional. Dia juga menekankan bahwa Somalia, baik pemerintah maupun rakyatnya, menolak sikap Netanyahu, yang dia gambarkan sebagai “sembrono” secara keseluruhan. 

PM Somalia menambahkan bahwa Netanyahu seharusnya mengakui negara Palestina yang tanahnya dia duduki dan rakyatnya dia usir, daripada ikut campur dalam urusan Somalia.

Perdana Menteri Somalia memperingatkan dimensi geopolitik dari langkah Israel, dan mencatat bahwa Israel sedang mencari pijakan di kawasan Tanduk Afrika dengan tujuan menguasai Laut Merah dan Selat Bab al-Mandab. Barre menjelaskan, upaya tersebut termasuk upaya mendirikan pangkalan militer, yang merupakan “preseden berbahaya” yang mengancam keamanan warga Somalia dan stabilitas regional di seluruh kawasan. 

Mengenai langkah-langkah praktis untuk melawan keputusan ini, Barre mengungkapkan langkah-langkah diplomatik ekstensif yang dilakukan Mogadishu, termasuk menghubungi negara-negara saudara dan sahabat serta organisasi internasional. Barre mencatat bahwa ada konsensus internasional dan regional yang mendukung posisi Somalia dan menolak pelanggaran hukum internasional oleh Israel.

Perdana Menteri Somalia menekankan bahwa negaranya mempunyai hak penuh untuk menggunakan semua mekanisme hukum yang ada untuk mempertahankan integritas teritorialnya, dan menegaskan bahwa negaranya akan melanjutkan tindakan diplomatik dan hukumnya "untuk mengusir agresi ini dengan segala cara yang mungkin." 

Mengenai posisi Amerika, Barre memuji sikap Washington yang mengumumkan niatnya untuk tidak mengakui wilayah Somaliland, menjelaskan bahwa ada komunikasi berkelanjutan dengan pemerintah Amerika, yang menegaskan penghormatannya terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Somalia.

Para analis berpendapat bahwa langkah Israel ini terkait dengan strategi lama, karena Israel telah tertarik pada kawasan Tanduk Afrika sejak tahun 1950-an dan 1960-an. Penulis dan analis politik spesialis urusan Afrika, Abdul Qadir Muhammad Ali, menjelaskan pada Aljazirah bahwa Israel menghidupkan kembali strategi ini selama beberapa tahun terakhir, terutama antara tahun 2010 dan 2011. 

Read Entire Article
Food |