Distribusi Bantuan Banjir Sumatera Tempuh Jalur Udara, Kementan Gandeng TNI AU

2 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan percepatan distribusi bantuan ke wilayah terdampak bencana di Sumatera dilakukan melalui jalur udara akibat akses darat yang sulit. Kementerian Pertanian (Kementan) berkoordinasi dengan TNI AU untuk memastikan pengiriman logistik dapat menjangkau titik-titik yang terisolasi.

Menurut Amran, sejak awal bencana ia menurunkan tim ke lapangan dan menggerakkan seluruh jajaran untuk bekerja tanpa jeda. Instruksi diberikan kepada sekretaris utama, para deputi, dan unit teknis agar layanan penanganan berjalan cepat. Pasokan beras dan kebutuhan pokok dikirim dalam skema reguler dan nonreguler, termasuk 40 ribu ton beras serta ribuan ton minyak goreng ke tiga provinsi terdampak.

“Kami minta kepada Sestama, Deputi, bergerak cepat layani saudara kita,” kata Amran di Jakarta, Selasa (2/12/2025).

Kementan menghimpun bantuan dari pegawai dan para mitra mencapai sekitar Rp 75 miliar. Bantuan didominasi barang seperti beras, telur, susu, ayam, minyak goreng, dan mi instan. Amran menyebut sebagian bantuan akan diberangkatkan pada keesokan hari dari Jakarta dalam pengiriman bertahap.

Sistem komunikasi darurat dijalankan selama 24 jam, termasuk menerima permintaan langsung dari kepala daerah. Amran melakukan koordinasi cepat dengan Mendagri, Menko PMK, BNPB, dan Bulog agar beras dapat segera dikeluarkan di titik-titik bencana tanpa menunggu kelengkapan administrasi. Ketersediaan stok dinyatakan aman karena beras juga tersedia di gudang-gudang Aceh dan Padang.

“Semua daerah yang minta, kami minta hanya administrasinya menyusul supaya jangan ada saudara kita kelaparan,” ujar Amran.

Mentan juga memastikan keamanan produksi pangan nasional. Ia menjelaskan Aceh surplus 870 ribu ton, diikuti wilayah Sumatera lainnya yang juga mencatat surplus. Amran menegaskan lahan terdampak seluas sekitar 28 ribu hektare—atau dibulatkan menjadi 30 ribu hektare—tidak memengaruhi tingkat produksi karena luas tanam nasional mencapai 11 juta hektare. Angka puso sekitar 300 hektare ditangani melalui bantuan benih gratis dan kesiapan penanaman ulang pada musim hujan.

Upaya pemulihan dirangkai dengan arahan langsung untuk menurunkan tim benih, menyusun daftar penerima, serta memastikan bantuan alat seperti traktor bila diperlukan. Permintaan daerah terkait cadangan beras juga ditangani secara cepat, termasuk pengeluaran 100 ton dan 50 ton melalui koordinasi dengan Bulog.

“Setengah empat kami telepon subuh. Buat suratnya,” ujar Amran.

Mentan menggarisbawahi perlunya jalur distribusi alternatif dalam kondisi darurat. Ia menuturkan koordinasi dengan TNI AU disiapkan agar bantuan dapat diberangkatkan segera dan menjangkau masyarakat yang membutuhkan.

Read Entire Article
Food |