REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Hutama Karya (Persero) mengebut pembangunan hunian sementara (huntara) bagi masyarakat terdampak banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki. Direktur Utama PT Hutama Karya Koentjoro melalui Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Mardianshah, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Ahad (28/12/2025) , menyampaikan bahwa pembangunan huntara telah menunjukkan perkembangan signifikan.
"Pematangan lahan saat ini hampir selesai. Di area B, pekerjaan umpak sudah dimulai, termasuk fabrikasi. Material juga hampir 100 persen terkumpul dan telah tiba di lokasi, bahkan target besok huntara telah selesai, kita berpacu dengan cuaca tak menentu di Tamiang," ujar Mardianshah.
Ia menjelaskan manajemen Hutama Karya secara langsung meninjau lokasi pembangunan huntara untuk memastikan pekerjaan berjalan sesuai rencana.
Untuk mempercepat proses pembangunan, perusahaan mengerahkan material dan tenaga kerja dari berbagai daerah, mulai dari Medan, Pekanbaru, hingga Pulau Jawa.
"Seluruh sumber daya kami kerahkan, termasuk dari BUMN karya lainnya. Tujuannya agar pembangunan huntara ini selesai tepat waktu dan bisa segera dimanfaatkan masyarakat," kata dia.
Menurut Mardianshah, percepatan pembangunan dilakukan karena waktu yang terbatas. Pihaknya ingin warga yang saat ini masih tinggal di tenda-tenda darurat dapat segera dievakuasi ke hunian yang lebih layak dan aman.
"Kami ingin masyarakat bisa segera pindah dari tenda ke huntara agar lebih terjamin kesehatannya dan bisa menjalani kehidupan yang lebih layak," tuturnya.
Pembangunan huntara ini merupakan hasil kolaborasi lintas badan usaha milik negara (BUMN), termasuk dukungan dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), Pertamina, PLN, serta sejumlah BUMN karya lainnya.
Total huntara yang dibangun di Aceh Tamiang berjumlah 600 unit. Hutama Karya berharap dengan dukungan cuaca yang kondusif, pekerjaan dapat berlangsung lebih maksimal dan selesai sesuai target.
“Banyak rumah warga yang rusak dan tidak bisa ditempati. Dengan selesainya huntara ini, masyarakat bisa kembali memiliki tempat tinggal yang layak, tidak lagi kedinginan di tenda, dan perlahan menjalani kehidupan seperti biasa,” imbuhnya.
Ia juga menegaskan komitmen seluruh tim yang tetap bekerja meski di masa liburan akhir tahun.
“Di masa liburan ini, kami rela meninggalkan keluarga dan menunda liburan demi mempercepat pembangunan rumah bagi masyarakat terdampak banjir,” ujar Mardianshah.
sumber : Antara

2 hours ago
2





































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344879/original/037827700_1757495713-Kota_Semarang.jpg)






