Kabar Malaysia Disanksi FIFA Terkait Naturalisasi, Ini Kata Komdis PSSI

6 hours ago 5

Pemain naturalisasi Malaysia Rodrigo Holgado (kiri) berebut bola dengan pemain Vietnam di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa, 10 Juni 2025. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Beberapa waktu lalu sembilan pemain naturalisasi Malaysia bikin heboh dunia sepak bola. Apalagi setelah mereka membantu Malaysia membantai Vietnam 4-0 di ajang kualifikasi Piala Asia 2027 grup F.

Setelah itu ramai diberitakan bahwa proses naturalisasi Malaysia dinilai ilegal. Kini dunia maya kembali diramaikan dengan berita Timnas Malaysia disanksi oleh FIFA dan AFC karena terbukti proses naturalisasi tersebut tidak sesuai aturan. 

Diberitakan sanksinya pun tidak main-main yakni Malaysia dilarang ikut semua ajang FIFA dan  AFC hingga 2027 (termasuk Kualifikasi Piala Dunia dan Piala Asia). FAM juga kena denda 2 juta dolar AS (sekitar Rp30 miliar) dan larangan rekrut pemain diaspora selama 5 tahun.

Setelah menelusuri sumber resmi FIFA dan AFC tak ditemukan informasi terkait sanksi terhadap Malaysia tersebut. Komisi Disiplin PSSI Hasani Abdulgani yang dulunya pernah mengurus proses naturalisasi pemain Timnas Indonesia pun mengaku tidak tahu ada sanksi FIFA dan AFC kepada Malaysia.

Kepada Republika, Selasa (1/7/2025) Hasani mengatakan tidak ada informasi dari FIFA dan AFC tentang sanksi terhadap Malaysia gara-gara proses naturalisasi sembilan pemain untuk Timnas Harimau Malaya tersebut.

"Saya tidak dapat atau ada informasi tentang sanksi itu. Naturalisasi itu sesuatu yang dibolehkan. Setiap negara punya aturan sendiri tentang proses naturalisasi. Tetapi kalau naturalisasi untuk dijadikan pemain sepak bola Timnas sebuah negara ada aturan mainnya dari FIFA," ujarnya.

Aturan FIFA tentang naturalisasi pemain sepak bola ada di artikel 7 dan 9. Dimana intinya untuk dapat persetujuan FIFA, pemain tersebut harus menetap atau bermain sepak bola di sebuah negara lima tahun beruntun, atau 10 tahun tidak beruntun. Kedua memiliki hubungan darah hingga maksimal kakek/nenek.

"Jika pemain naturalisasi Malaysia memenuhi dua unsur tersebut dan sudah disetujui FIFA. Mereka sah menjadi pemain Timnas Malaysia," tegas Hasani.

Hasani menambahkah kalau memang ternyata ada pemalsuan dokumen, FIFA bisa menjatuhkan sanksi kepada Malaysia. Kalau ada negara lain yang memprotes dan melaporkan ke FIFA harus menyertakan bukti kalau memang ada pemalsuan dokumen, nanti FIFA yang akan menjatuhkan sanksi.

Ketika ditanya tentang keabsahan proses naturalisasi pemain Malaysia, Hasani mengatakan agak ragu. "Saya pribadi nggak yakin, karena mereka tidak seperti kita yang punya sejarah. Dimana dulu banyak orang Indonesia khususnya dari Ambon yang banyak pindah ke Belanda. Nah apakah Malaysia ada sejarahnya seperti kita. Saya nggak yakin tuh." 

Read Entire Article
Food |