Komisi A DPRD DIY Ingatkan Pentingnya Keamanan dan Keselamatan Wisatawan Saat Libur Nataru

3 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto menekankan pentingnya kesiapan pemerintah daerah dalam menjamin keamanan, kenyamanan, ketentraman, serta keselamatan masyarakat dan wisatawan selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Hal ini disampaikan menyusul potensi meningkatnya aktivitas wisata di Yogyakarta di tengah kondisi cuaca yang masih berisiko.

Jutaan wisatawan yang diperkirakan datang ke Yogyakarta, akan memadati berbagai kawasan wisata mulai dari Malioboro, Pantai Selatan, Kaliurang, hingga destinasi di wilayah perbukitan dan pegunungan. Mengingat lokasi wisata tersebut berada di kawasan rawan bencana, Eko menyampaikan sejumlah rekomendasi kepada Pemda DIY, termasuk pemerintah kabupaten dan kota, untuk memastikan seluruh aspek keselamatan publik dapat terpenuhi dengan baik.

"Komisi A merekomendasikan untuk menjamin keamanan, kenyamanan, ketentraman, dan sekaligus keselamatan bagi masyarakat yang berwisata di Jogja atau berlibur di Jogja. Caranya bagaimana? Tentunya Pemda memiliki otoritas, memiliki kewenangan untuk melakukan koordinasi, untuk melakukan sinergi dengan instansi yang terkait," kata Eko dalam jumpa pers yang diselenggarakan di Kantor DPRD DIY, Selasa (23/12/2025).

Perhatian khusus ini diberikan mengingat kondisi hidrometeorologi saat ini yang masih menyimpan potensi ancaman bencana. Dalam konteks ini, Eko Suwanto menyebut bahwa cuaca dengan intensitas hujan tinggi, gelombang laut, hingga potensi longsor masih menjadi ancaman nyata yang harus diantisipasi.

Pemeriksaan dan evaluasi terhadap kesiapan destinasi wisata menjadi langkah penting agar potensi risiko dapat ditekan sejak dini. Menurut Eko, koordinasi lintas sektor menjadi kunci utama dalam menghadapi lonjakan wisatawan. Ia menegaskan perlunya peran aktif BPBD DIY dalam melakukan pendampingan dan pengawasan terhadap standar mitigasi bencana di seluruh destinasi wisata, khususnya di wilayah rawan.

"Kita paham cuaca hari ini, kita paham kondisi hidrometeorologi hari ini masih memiliki ancaman potensi bencana, baik itu hujan lebat, potensi longsor dan lain-lainnya ini masih ada. Oleh karena itu, kepada Pemda untuk mengecek, kerja sama dengan Pemda Kabupaten/ Kota, apakah tempat-tempat wisata ini sudah memenuhi standar mitigasi bencana atau belum," ucapnya.

Ia juga berharap wisatawan tidak hanya memperoleh kesenangan, tetapi juga perlindungan dan keselamatan selama berada di Yogyakarta. Eko mengajak masyarakat dan wisatawan untuk berperan aktif dalam menjaga keselamatan diri masing-masing. Perencanaan perjalanan yang matang dengan mempertimbangkan informasi cuaca dinilai sangat penting, terutama di masa libur panjang.

Pemanfaatan teknologi, seperti aplikasi informasi cuaca dari BMKG, menjadi salah satu cara untuk membantu wisatawan mengambil keputusan yang lebih aman sebelum bepergian ke suatu destinasi.

"Salah satu caranya adalah kita ajak untuk menginstal aplikasi BMKG. Ini beberapa kali kami sampaikan dan terus kami sampaikan, agar kemudian kita bisa mendapatkan informasi yang jelas. Dengan informasi yang jelas ini, kita kemudian bisa mendapatkan perencanaan yang baik," ungkapnya.

Selain kesiapsiagaan terhadap bencana, aspek lalu lintas juga menjadi perhatian penting. Arus kendaraan yang meningkat menuju kawasan wisata rawan kepadatan dan kecelakaan, seperti jalur menuju Gunungkidul dan wilayah utara DIY, membutuhkan pengaturan dan rekayasa lalu lintas yang matang.

Komisi A mendorong Polda DIY untuk menyusun skema pengamanan lalu lintas yang aman dan selamat, serta melibatkan TNI dan unsur masyarakat dalam pengawasannya.

"Pada prinsipnya bagaimana kemudian mitigasi bencana ini menjadi perhatian, baik bagi Pemda DIY, bagi Polda, bagi Korem dan juga seluruh instansi yang ada, agar sama-sama kita fokus pada aspek yang saya sebut tadi keamanan, kenyamanan sekaligus keselamatan," ujarnya.

Eko juga mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi aturan lalu lintas selama liburan.

"Di dalam berlalu lintas kita juga mengajak masyarakat untuk mentaati seluruh peraturan perundangan-perundangan. Jadi jangan karena Tahun Baru kemudian nggak pakai helm, ini nggak boleh juga. Jadi peralatan berkendara juga harus dicek, maka hal-hal yang kita harapkan nanti bisa sama-sama bisa kita capai," kata Eko.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Komisi A DPRD DIY, Syarif Guska Laksana, menambahkan seluruh elemen pemerintah, aparat keamanan, dan relawan harus mempersiapkan diri secara optimal dalam menghadapi libur Nataru. Dengan berbagai langkah antisipasi tersebut, Komisi A DPRD DIY berharap libur Natal dan Tahun Baru di Yogyakarta dapat berlangsung dengan aman, nyaman, dan selamat bagi seluruh masyarakat dan wisatawan.

"Segala elemen baik di pemerintah dan juga kepolisian dan keamanan dan relawan-relawan yang ada di DIY untuk tentunya mempersiapkan diri yang sebaik-baiknya. Kita harus menyesuaikan diri dengan keadaan sekarang," ujar Guska.

Read Entire Article
Food |