Komunitas Minta Rp 500 Ribu kepada Pengunjung yang Memotret di Tebet Eco Park, Pramono Geram

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas fotografi dilaporkan meminta uang senilai Rp 500 ribu untuk pengunjung yang mengambil gambar di kawasan Tebet Eco Park. Padahal, warga bebas untuk mengambil gambar di ruang publik itu selama bukan untuk kebutuhan komersial.

Gubernur Jakarta Pramono Anung geram mendengar adanya peristiwa itu. Dia mengatakan, kegiatan di Tebet Eco Park tidak dikenakan biaya. Pasalnya, Tebet Eco Park merupakan ruang publik yang bebas dimanfaatkan masyarakat untuk berkegiatan.

"Itu Eco Park bebas. Jadi enggak ada (pungutan). Nanti kami tertibkan, ya," kata dia di Balai Kota Jakarta, Senin (20/10/2025).

Ia menegaskan, tidak boleh ada pungutan untuk kegiatan yang dilakukan di ruang publik. Karena itu, pihaknya bakal segera melakukan tindakan terhadap komunitas fotografi yang meminta uang Rp 500 ribu kepada pengunjung yang mengambil gambar.

"Ya pokoknya kami tertibkan, enggak boleh ada pungutan-pungutan, wong itu taman milik (ruang publik)," ujar Pramono.

Sebelumnya, Kepala Seksi Taman Kota, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi Jakarta, Dimas Ario Nugroho, menegaskan pihaknya tidak pernah melarang adanya aktivitas fotografi di area Tebet Eco Park. Dinasnya juga tidak mewajibkan izin khusus untuk pengunjung yang hendak memotret di ruang publik tersebut.

"Dari pihak dinas tidak melarang adanya aktivitas fotografi di dalam area taman, baik itu dari komunitas maupun perorangan. Dari pihak dinas maupun teman-teman di lapangan tidak mengeluarkan izin khusus," kata dia saat dikonfirmasi, Senin.