REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap butir protein laut di meja makan merupakan hasil pertaruhan nyawa di tengah samudra yang tak menentu. Di balik deburan ombak, ada jutaan pasang tangan legam para nelayan yang bekerja dalam sunyi, menjadi tulang punggung yang menyokong ketahanan pangan dan denyut nadi ekonomi biru Indonesia.
Kini, sebuah peta jalan besar sedang disusun untuk memastikan keringat mereka tak lagi terbuang sia-sia di desa-desa yang tertinggal, melainkan bermuara pada kemandirian dan kejayaan maritim yang sesungguhnya.
Semangat inilah yang terpancar dalam Diseminasi Hasil Survei Lokasi Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) di Kota Bogor, Sabtu (27/12/2025). IPB University dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersinergi untuk mengubah wajah pesisir tradisional menjadi kawasan modern yang produktif. "Melalui diseminasi hari ini, diharapkan nanti tersusun rekomendasi desa-desa yang akan masuk ke tahap pembangunan konstruksi," ujar Ridwan Mulyana, Sekretaris Dirjen Perikanan Tangkap KKP, yang melihat program ini sebagai fajar baru bagi infrastruktur perikanan nasional.
Wakil Rektor III IPB, Ernan Rustiadi, menekankan bahwa program ini adalah bentuk nyata kehadiran akademisi dan pemerintah untuk merangkul nelayan. Baginya, data yang dikumpulkan para surveyor di lapangan bukan sekadar laporan teknis, melainkan mandat untuk mengangkat martabat masyarakat pesisir. Sinergitas ini diharapkan mampu memberikan dampak nyata bagi penguatan ekonomi biru dan membangun kembali kejayaan maritim bangsa yang selama ini menjadi identitas Indonesia.
Di balik angka-angka statistik, Direktur Pengembangan Masyarakat Agromaritim IPB, Handian Purwawangsa, memaparkan hasil kerja keras timnya yang telah membedah potensi 1.008 calon lokasi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 282 desa telah disurvei secara mendalam untuk memastikan bahwa model bisnis yang ditawarkan nantinya benar-benar sesuai dengan karakteristik lahan dan kebutuhan riil nelayan di lapangan. Tujuannya satu: menciptakan kemandirian agar nelayan tak lagi sekadar menjadi objek pembangunan, tapi aktor utama pertumbuhan.
Sementara itu, Adi Hadianto dari IPB University melihat Program 1.000 KNMP sebagai langkah besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam memeratakan ekonomi. Dengan konsep desa "Hub dan Penyangga", desa-desa pesisir akan saling terkoneksi dalam ekosistem terintegrasi. Penataan kelembagaan dan akses pasar yang lebih terbuka akan menjadi kunci untuk memutus rantai kemiskinan, sekaligus menciptakan multiplier effect yang mampu menggerakkan ekonomi lokal secara masif.
Ke depan, keberhasilan Kampung Nelayan Merah Putih tidak hanya akan diukur dari megahnya dermaga atau rapinya pemukiman, tetapi dari senyum para nelayan yang kini memiliki akses lebih baik untuk memasarkan hasil tangkapannya. Ketika infrastruktur modern bertemu dengan pendampingan yang tepat, laut bukan lagi sekadar tempat mencari makan, melainkan sumber kemakmuran yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Mari titipkan dukungan bagi para pahlawan samudra ini, karena saat ekonomi di pesisir berputar kencang, seluruh negeri akan ikut merasakannya. Dukungan kolektif kita terhadap peta jalan KNMP adalah langkah kecil untuk memastikan bahwa di masa depan, tidak ada lagi nelayan yang merasa sendirian dalam menjaga kedaulatan pangan di beranda terdepan Indonesia.

11 hours ago
5








































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344879/original/037827700_1757495713-Kota_Semarang.jpg)






