Muhammad Zaky Arrasyid
Info Sehat | 2025-11-06 15:49:51
Menjadi mahasiswa lekat dengan beban akademik yang tidak ringan. Realitas sehari-hari mereka diwarnai oleh stres menghadapi deadline tugas, tuntutan SKS, dan ekspektasi kelulusan. Di tengah himpitan ini, mahasiswa era modern justru dihadapkan pada sebuah tantangan baru yang difasilitasi oleh kemajuan teknologi: eskapisme digital.
Salah satu bentuk pelarian yang kian menjadi sorotan adalah siklus PMO (Pornografi, Masturbasi, Orgasme). Didukung oleh kemudahan akses internet berkecepatan tinggi dan privasi yang terjamin di kamar kos, mahasiswa menjadi kelompok yang sangat rentan terperangkap dalam siklus ini.
Persoalannya tidak terletak pada aktivitasnya semata, melainkan pada pembentukan pola yang kompulsif. PMO menyediakan "jalan pintas" bagi otak untuk meraih kepuasan instan melalui pelepasan dopamin. Apabila ini menjadi suatu kebiasaan, otak dapat terkondisi untuk lebih menyukai "imbalan" yang mudah diraih ini, ketimbang kepuasan hakiki yang didapat dari kerja keras, seperti merampungkan bab skripsi atau membedah materi perkuliahan yang kompleks.
Fenomena yang paling jamak dikeluhkan oleh mereka yang merasa terjebak adalah "kabut otak" atau brain fog. Ini perlu dibedakan dari rasa kantuk biasa. Brain fog adalah kondisi di mana pikiran terasa tumpul, konsentrasi mudah buyar, dan materi yang dipelajari seakan sulit menempel di memori. Energi mental, yang krusial untuk aktivitas kognitif berat, terasa terkuras habis bahkan sebelum aktivitas utama dimulai.
Akibatnya, produktivitas akademik menjadi korban yang paling nyata. Waktu berharga yang seharusnya dapat dialokasikan untuk riset, diskusi kelompok, atau pengembangan kapabilitas diri, menjadi terbuang percuma. Ironisnya, apa yang diniatkan sebagai pelarian dari stres justru berbalik menciptakan kecemasan baru, yang bersumber dari tugas yang menumpuk dan motivasi belajar yang kian tergerus.
Dampaknya tidak berhenti di situ; seringkali terjadi efek domino ke kehidupan sosial. Energi yang terkuras membuat mahasiswa kehilangan gairah untuk berpartisipasi aktif di organisasi, merasa minder saat harus presentasi, atau bahkan perlahan menarik diri dari pergaulan.
Dunia medis modern kini memandang fenomena ini bukan lagi dari kacamata moral, melainkan dari sisi fungsional. Sebuah perilaku dianggap menjadi masalah klinis ketika sifatnya sudah kompulsif yakni, sulit dikendalikan, terjadi berulang kali, dan nyata-nyata menimbulkan penderitaan bagi pelakunya.
Seperti yang ditekankan oleh Kraus et al. (2018) dalam World Psychiatry, diagnosis Gangguan Perilaku Seksual Kompulsif (CSBD) tidak ditegakkan berdasarkan perilakunya, melainkan ketika dorongan tersebut telah secara signifikan mengganggu fungsi kehidupan individu. Bagi seorang mahasiswa, "fungsi" yang terganggu itu sangat jelas: yakni fungsi akademik dan fungsi sosial mereka.
Pada akhirnya, apa yang awalnya tampak sebagai solusi pelarian singkat dari tekanan kuliah, justru sangat berpotensi menjelma menjadi penghalang utama dalam pencapaian tujuan akademik itu sendiri.
Referensi
Kraus, S. W., Krueger, R. B., Briken, P., First, M. B., Stein, D. J., Kaplan, M. S., Voon, V., Abdo, C. H. N., Grant, J. E., Atalla, E., & Reed, G. M. (2018). Compulsive sexual behaviour disorder in the ICD-11. World psychiatry : official journal of the World Psychiatric Association (WPA), 17(1), 109–110. https://doi.org/10.1002/wps.20499
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

2 hours ago
3































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5016061/original/098910800_1732180738-IMG-20241121-WA0027.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5279254/original/067751900_1752132134-Kerak_Telor_JFK_2025.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5280345/original/085190400_1752221910-pexels-towfiqu-barbhuiya-3440682-26707585.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344879/original/037827700_1757495713-Kota_Semarang.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5280821/original/002199600_1752287018-0E6A2474-01.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5005646/original/001862500_1731587965-Screenshot_2024-11-07_201311.jpg)

