Cucu Charlie Chaplin perankan Varang di Avatar: Fire and Ash.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Aktris Oona Chaplin, cucu dari pelawak legendaris Charlie Chaplin, berperan sebagai Varang dalam film Avatar: Fire and Ash. Film ini menandai debut Oona dalam film blockbuster Hollywood, sebagaimana dilaporkan Variety pada Senin (22/12).
Oona merupakan putri dari Geraldine Chaplin, salah satu anak Charlie yang juga berprofesi sebagai aktris. Sebelumnya, Oona dikenal lewat perannya dalam serial Game of Thrones. Setelah lulus dari Royal Academy of Dramatic Art, ia sempat mempertimbangkan untuk mengganti namanya karena merasa tidak pantas menyandang nama besar sang kakek.
“Ini adalah perjalanan untuk merasa pantas, karena saya tahu bahwa pintu-pintu telah terbuka bagi saya yang mungkin tidak akan terbuka jika saya tidak terkait dengan pria brilian ini. Tentu saja sulit untuk merasa tidak pantas berada di posisi Anda sekarang," ungkap Oona.
Namun, akhirnya ia memilih untuk tetap menggunakan nama Chaplin. “Dari rasa bersalah, menjadi rasa syukur dengan bekerja sangat keras dan menyadari bahwa apa pun yang saya lakukan tidak akan pernah sebanding dengan apa yang telah dilakukan kakek saya. Jika tujuan saya di dunia ini adalah agar orang-orang berkata 'Oh, cucu Charlie Chaplin', dan mereka mencari namanya di Google dan menonton filmnya, maka saya bahagia karena dia adalah seorang jenius," tambah Oona.
James Cameron dan Pilihan untuk Oona Chaplin
Sutradara James Cameron awalnya hanya mengenali nama Chaplin ketika mencari pemeran Varang. Namun, persepsi Oona tentang karakter tersebut dan keberaniannya membuat Cameron terkesan. “Sulit untuk menolak wajah dan nama yang sudah saya kenal, tetapi Oona mengejutkan saya dengan persepsinya tentang karakter tersebut, cara bergeraknya, dan keberaniannya yang luar biasa,” kata Cameron. Oona pun sudah siap dengan adegan yang panjangnya tujuh atau delapan halaman.
Oona percaya bahwa kakeknya akan menyetujui pilihannya untuk bermain dalam film ini. “Saya merasa (sutradara) James Cameron mungkin salah satu yang paling mirip dengan Chaplin saat ini, meskipun mereka sangat berbeda. Mereka tahu apa yang mereka bicarakan, jadi orang-orang mendengarkan," tuturnya.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara

2 hours ago
2




































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344879/original/037827700_1757495713-Kota_Semarang.jpg)









