Penurunan Kemampuan Berhitung Siswa, Ini Kata Guru Matematika

1 hour ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kemampuan Matematika Dasar anak-anak sekolah saat ini mendapat sorotan. Hal itu terutama setelah pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang hasilnya disebut tidak memuaskan.

Salah seorang guru Matematika di SMAN 2 Indramayu, Nono Surono (59) mengatakan, dari pengalamannya mengajar Matematika selama 36 tahun, ia menilai kemampuan Matematika anak-anak saat ini lemah. Jangankan Matematika lanjutan, sekedar Matematika Dasar pun tak semuanya bisa.

“Terkait dengan perhitungan aja sudah lemah banget, perkalian, apalagi pembagian. Apalagi terkait yang sifatnya bukan bilangan bulat melainkan pecahan. Itu susah banget mereka,” ujar Nono kepada Republika, belum lama ini.

Ia menilai, kemampuan Matematika Dasar anak-anak saat ini jauh berbeda dengan anak-anak di masa lalu. Menurutnya, kemampuan Matematika Dasar anak-anak di masa lalu sudah bagus sehingga guru di tingkat menengah atas cukup mudah untuk menggiring mereka ke materi lanjutannya.

Nono mengungkapkan, kemunduran kemampuan Matematika Dasar dirasakannya terjadi sejak pemberlakukan Kurikulum Merdeka. Apalagi, dalam kurikulum itu anak-anak tidak boleh ada yang tidak naik kelas.

Akibatnya, anak-anak yang sebenarnya belum mampu memasuki tingkatan yang lebih tinggi, akhirnya ‘dipaksa’ untuk menerimanya. Padahal, materi dasar pun belum mereka kuasai sepenuhnya. “Kita gak menyalahkan siapa-siapa, gak menyalahkan SD dan SMP-nya,” katanya.

Nono menyebutkan, rendahnya kemampuan siswa dalam Matematika itu terutama dialami anak-anak yang masuk SMA dari Program Pencegahan Anak Putus Sekolah (PPAPS). Ia menilai, hal itu tidak terlepas dari keekstriman mereka, baik kemampuan, latar belakang maupun kebiasaannya.

“Maaf bukan menyalahkan program itu. Mereka bukan siap atau gak siap, tapi ada ‘pemaksaan’ untuk sekolah. Mereka yang lemah banget itu memang mereka yang masuk dari jalur PAPS,” katanya.

Nono menambahkan, para guru Matematika di tingkat SMA telah memiliki kualifikasi minimal Strata Satu (S1) dan sudah lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG). Para guru juga sudah berupaya menyampaikan materi dengan berbagai pendekatan agar bisa diterima siswa.

Namun, ia mengungkapkan, para siswa yang masuk sekolah dari jalur PPAPS memang cukup sulit untuk menerima  materi yang disampaikan oleh guru. Karenanya, ia berharap masalah tersebut mendapat perhatian dari pemerintah.

Read Entire Article
Food |