Para pengunjung yang menikmati Candi Prambanan. Para pengunjung yang menikmati Candi Prambanan.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Perayaan pergantian tahun 2025 menuju 2026 di Candi Prambanan, Yogyakarta, dipastikan berlangsung berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Jika biasanya kawasan ini identik dengan pesta kembang api yang megah bahkan sempat menjadi yang terbaik di dunia, kali ini, pengelola memutuskan untuk meniadakan dan menggantinya dengan rangkaian kegiatan yang lebih bermakna.
Direktur Komersial InJourney Destination Management, Gistang Richard Panutur mengatakan keputusan untuk tidak menyalakan kembang api diambil sebagai bentuk empati dan solidaritas terhadap masyarakat di sejumlah daerah di Indonesia yang tengah dilanda bencana alam. Nantinya, perayaan akhir tahun di Prambanan diarahkan pada doa bersama, penyalaan lilin, penggalangan dana kemanusiaan, serta apresiasi budaya. Ini menjadi bagian dari komitmen pengelola untuk menghadirkan perayaan Tahun Baru yang lebih bernilai.
"Tahun ini, kami memilih untuk merayakan pergantian tahun dengan cara yang lebih kontemplatif tanpa kembang api, yang sudah menjadi ikon Swara Prambanan. Fokus perayaan kami alihkan pada donasi, doa bersama, dan apresiasi budaya. Kami ingin kemeriahan akhir tahun di Prambanan tidak hanya dirasakan sebagai euforia sesaat, tetapi juga sebagai ruang untuk saling mendoakan sesama bangsa Indonesia," katanya, Selasa (22/12/2025).
Ia menyampaikan perayaan Tahun Baru di Candi Prambanan tahun ini dikemas melalui festival musik dan budaya Swara Prambanan, yang memasuki penyelenggaraan tahun ketiga. Festival ini digelar oleh InJourney Destination Management (IDM) bersama LOKET, GOLDLive Indonesia dengan mengusung tema “Menikmati Akhir Senja 2025”. Perubahan konsep ini juga menjadi refleksi atas kondisi bangsa yang tengah berduka. Nantinya para pengunjung Swara Prambanan tidak hanya diajak menikmati pertunjukan musik dan budaya, tetapi juga berpartisipasi langsung dalam aksi kemanusiaan.
Melalui kampanye #SwarauntukIndonesia yang berkolaborasi dengan Human Initiative, pengunjung diajak untuk turut berdonasi bagi korban bencana di berbagai daerah di Indonesia. Donasi yang dihimpun selama acara akan disalurkan kepada korban bencana alam di berbagai wilayah Indonesia dalam bentuk uang tunai, sembako, obat-obatan, hingga instalasi air bersih.
"Kami menggandeng beberapa lembaga uutuk penyaluran donasi itu," kata dia.
"Ini sejalan juga dengan prinsip pariwisata berkualitas yang peduli pada aspek sosial," ucapnya menambahkan.

3 hours ago
6





































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344879/original/037827700_1757495713-Kota_Semarang.jpg)






