Presiden Iran Janjikan Balasan Dahsyat untuk AS-Israel-Eropa

9 hours ago 15

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan bahwa Amerika Serikat, Israel dan Eropa sedang melancarkan “perang skala penuh” terhadap negaranya. Ia menjanjikan balasan mematikan bila perang tersebut terus berlanjut.

"Menurut pendapat saya, kita berada dalam perang skala penuh dengan Amerika, Israel dan Eropa. Mereka tidak ingin negara kita berdiri sendiri," kata Pezeshkian di situs resmi Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dalam sebuah wawancara, Sabtu.

Pernyataan presiden tersebut disampaikan menjelang pertemuan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Senin dengan Presiden AS Donald Trump. Sanksi ini juga terjadi enam bulan setelah Israel dan AS melancarkan serangan terhadap Iran, dan setelah Prancis, Jerman, dan Inggris menerapkan kembali sanksi PBB terhadap Iran pada bulan September atas program nuklirnya. 

“Pasukan militer kita melakukan tugasnya dengan kekuatan, dan sekarang, dalam hal peralatan dan tenaga kerja, terlepas dari semua masalah yang kita hadapi, mereka lebih kuat dibandingkan ketika Israel dan AS menyerang,” kata Pezeshkian. “Jadi, jika mereka ingin menyerang, tentu mereka akan menghadapi respons yang lebih tegas.”

Presiden mengatakan bahwa “perang ini” tidak seperti perang-perang sebelumnya. "Perang ini lebih buruk daripada perang Irak melawan kita. Jika kita memahaminya dengan baik, perang ini jauh lebih kompleks dan sulit dibandingkan perang itu," kata Pezeshkian, mengacu pada konflik antara negara-negara tetangga pada tahun 1980-1988 yang menewaskan ribuan orang. 

AS dan sekutunya menuduh Iran berusaha memperoleh senjata nuklir, sebuah klaim yang berulang kali dibantah oleh Teheran. Israel dan Iran terlibat dalam perang 12 hari pada bulan Juni, yang dipicu oleh serangan Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap situs militer dan nuklir Iran, serta wilayah sipil.

Serangan tersebut menyebabkan lebih dari 1.000 korban jiwa, menurut pihak berwenang Iran. AS kemudian bergabung dengan operasi Israel, mengebom tiga situs nuklir Iran. Keterlibatan Washington menghentikan perundingan dengan Teheran, yang dimulai pada bulan April, mengenai program nuklirnya. 

Sejak kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari, Presiden AS Donald Trump telah menghidupkan kembali kebijakan “tekanan maksimum” terhadap Iran, yang dimulai pada masa jabatan pertamanya. Hal ini termasuk sanksi tambahan yang dirancang untuk melumpuhkan negara secara ekonomi dan mengeringkan pendapatan minyak dari penjualan di pasar global. 

Menurut laporan baru-baru ini, ketika Netanyahu mengunjungi Trump di resor Mar-a-Lago di Florida akhir pekan ini, dia akan mendorong lebih banyak tindakan militer terhadap Iran, kali ini dengan fokus pada program rudal Teheran.

Read Entire Article
Food |