REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Dzikir Surau Qutubul Amin (SQA), Arco, Depok menggelar khitanan massal se-Jabodetabek jelang akhir tahun 2025.
Prosesi khitan diikuti 50 peserta usia anak, juga mendoakan para korban dan masyarakat yang terdampak bencana banjir lahar di wilayah Sumatera.
Kegiatan menebar kepedulian sosial ini berlangsung Ahad (21/12/2025) pagi hingga ba'da Dhuhur, di Bumi SQA, Kelurahan Duren Seribu, Kecamatan Bojongsari, Depok.
Peserta khitan anak berusia termuda 3 bulan dan paling tua usia SMP. Prosesinya menggunakan teknik sinar laser dengan target pemulihan tiga hari. Peserta ini terus dipantau tim Bakti Sosial (Baksos) dari SQA hingga benar-benar sembuh.
"Tiga hari diharapkan sudah membaik," kata BR M Atma Wijaya, owner Klinik Wijaya, Kaliputih, Depok, yang mengerahkan lima dokter untuk menangani khitan massal ini, kepada Ketua Baksos HG ke-108 Puji Nurwanto.
Antusiasme masyarakat pun cukup tinggi. Peserta tidak hanya datang dari wilayah Depok. Bahkan, tokoh-tokoh masyarakat dari kalangan eksternal jamaah SQA juga turut hadir menyaksikan prosesi khitanan massal, yang diresmikan Pembina Yayasan SQA, Ibunda Dra Hj Erlina KY.
Ikut pula menyaksikan, tokoh internal SQA di antaranya Ketua Majelis Silaturahmi SQA H Suroso Surya Atmadja, Ketua Yayasan SQA Ir Sinar Yudha, Fungsionaris SQA Irjen Pol Setiono.
Khitan yang ditauladankan Rasullah ini merupakan kegiatan penutup dari rangkaian agenda Peringatan Hari Guru (HG) ke-108 Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah, yang dipimpin Maulana Sayyidi Syaikh Prof Dr Khadirun Yahya, Muhammad Amin Al Khalidi, MSc.
"Kita berterima kasih kegiatan-kegiatan sosial seperti ini rutin diselenggarakan di Surau Qutubul Amin," kata Ketua MUI Duren Seribu Ustadz Faruk Muhajir, S.Ag saat memimpin doa.
Para tokoh masyarakat itu ketika mengawali acara juga turut mendoakan agar masyarakat terdampak bencana Sumatera mendapat anugerah ilahiah yang terbaik.
"Kita semua diuntungkan dengan keberadaan Surau Qutubul Amin ini. Bencana di Sumatera semoga tidak terjadi di tempat-tempat lain," imbuh Ketua MUI.
Ketua Majelis Silaturahmi SQA H Suroso Surya Atmadja mengajak untuk ikhlas, dan mendoakan agar korban maupun masyarakat yang terdampak bencana Sumatera memperoleh ridloh Allah yang terbaik dengan syafaat Rasulullah. Menurutnya, semua harus menjadikan bencana itu lebih bertafakur dan bermuhasabah.
"Khitanan massal tahun ini, juga sekaligus kita jadikan energi untuk mendoakan agar bencana alam Sumatera tidak terulang di derah mana pun di Indonesia, yang secara geologi memang rawan bencana," ujarnya.
Sebelum digelar khitanan massal ini, telah diselenggarakan rangkaian peringatan Hari Guru (HG) tahun 2025, yang diawali mengerahkan tim untuk mendatangi 1000 rumah keluarga dhuafa saat menghadapi ibadah Ramadan 2025. Masing-masing keluarga dibagikan "Paket Sembako Ramadhan".
Berikutnya, dihelat kegiatan jamaah majelis dzikir SQA se-Jabodetabek mendonorkan darah sebanyak sedikitnya 100 kantong paket setiap event pada April, Agustus, November 2025. Masing-masing jamaah diambil darahnya antara 250 sampai 350 cc.
Untuk peserta khitanan massal, kali ini, juga tetap seperti tahun tahun sebelumnya mendapat perlakukan istimewa dari tim SQA. Setiap peserta selesai dikhitan, saat pulang diantar tim naik mobil.
"Ada 12 mobil partisipasi dari jamaah untuk mengantarkan pesertq pulang," jelas Ketua Baksos Puji Nurwanto.
Layanan istimewa ini, rupanya, membuat bakti sosial ini diminati warga. Peserta juga mendapatkan hadiah sebuah tas sekolah, ATK, sarung, kemeja koko, kopiah. Selain itu, dapat makan siang dan uang saku Rp500 ribu, serta satu paket obat sampai sembuh.
"Yang membuat saya juga sangat tertarik mengikutkan anak saya, karena khitanan ini tidak ada embel-embel dhuafa," kata seorang ibunda peserta berusia 8 tahun yang sekolah di kawasan Bojongsari, Depok saat menemani puteranya menunggu giliran dikhitan.
"Begitu diceritain ibu dari teman sekolah anak saya SD kelas tiga, saya langsung setuju. Anak saya juga semangat dapat cerita dari pegalaman temannya (pulang khitan diantar panitia pakai mobil)," ungkap ibu tiga anak, yang suaminya buka usaha kios buah di kawasan Sawangan, Depok.
sumber : Antara

6 hours ago
5




































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344879/original/037827700_1757495713-Kota_Semarang.jpg)








