REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pebulu tangkis nasional Tontowi Ahmad mengingatkan para atlet agar bersikap profesional dalam menjalani karier, terutama ketika semangat dan motivasi bertanding mulai menurun.
“Kalau sudah tidak punya motivasi, ya berhenti saja. Jangan karena masih ada kontrak lalu latihannya tidak niat, tapi uangnya tetap mau diambil. Itu bukan sikap profesional,” kata Tontowi di Jakarta, Jumat (4/7/2025).
Peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 bersama Liliyana Natsir itu menegaskan, keputusannya pensiun dari dunia bulu tangkis pada 2020 didasari oleh hilangnya motivasi bertanding, bukan karena masalah teknis atau performa.
“Saya berhenti karena sudah nggak punya motivasi. Saya tahu batas saya. Kalau saya tidak sanggup menjalani latihan dan kompetisi dengan maksimal, lebih baik saya mundur,” ujar Owi, sapaan akrab Tontowi Ahmad.
Tontowi dikenal sebagai salah satu ganda campuran terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Bersama Liliyana, ia mencetak berbagai prestasi besar, termasuk dua gelar juara dunia (2013 dan 2017), hattrick All England (2012–2014), serta menduduki peringkat satu dunia.
Puncaknya, mereka merebut emas Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.
Setelah Olimpiade 2016, Tontowi dan Liliyana masih mampu mempertahankan performa tinggi dengan meraih gelar-gelar bergengsi seperti Kejuaraan Dunia, Indonesia Open, dan China Open pada 2017.
Namun setelah Liliyana pensiun pada awal 2019, Tontowi melanjutkan karier dengan pasangan baru, meski ia mengakui motivasinya mulai menurun.
“Setelah itu, lama-lama motivasi saya menurun. Kalau dipaksakan, saya tidak akan bisa tampil maksimal. Jadi, buat apa? Lebih baik mundur,” ujarnya.
Tontowi berharap para atlet muda Indonesia dapat belajar dari pengalamannya, terutama dalam menjaga semangat dan komitmen dalam berlatih.
“Jadi atlet itu harus konsisten, latihan keras tiap hari. Jangan hari ini semangat, besok loyo. Kalau sudah nggak punya motivasi, lebih baik kasih kesempatan ke yang lain yang lebih siap,” kata Tontowi.
sumber : Antara