Transisi Energi dan Hilirisasi Jadi Motor Penciptaan Jutaan Lapangan Kerja Baru

3 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan, program transisi energi dan hilirisasi sumber daya alam tidak hanya memperkuat kemandirian energi, tetapi juga membuka peluang kerja luas bagi masyarakat. Kebijakan tersebut menjadi bukti bahwa transformasi ekonomi hijau mulai memberi dampak langsung terhadap kesejahteraan rakyat.

Bahlil mengungkapkan, hingga September 2025, realisasi program campuran bahan bakar biodiesel sebanyak 40 persen atau B40 mencapai 10,57 juta kiloliter dengan nilai tambah crude palm oil (CPO) hingga Rp14,7 triliun. Program ini menyerap lebih dari 1,3 juta tenaga kerja, menghemat devisa sebesar Rp93,43 triliun, dan menurunkan emisi karbon hingga 28 juta ton.

“Petani sawit menjadi pahlawan energi baru. Program transisi energi ini membuka lapangan kerja baru sambil menjaga kelestarian bumi. Dari kebun sawit rakyat hingga tangki kendaraan bermotor, rantai nilai biodiesel telah menjadi bukti Indonesia mampu menciptakan ekosistem energi yang mandiri, berkelanjutan, dan berkeadilan,” kata Bahlil di Jakarta, dikutip Rabu (22/10/2025).

Transformasi tersebut berjalan seiring dengan percepatan hilirisasi sumber daya alam yang kini memasuki tahap industrialisasi. Pemerintah melalui Satuan Tugas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional menyiapkan 18 proyek prioritas senilai lebih dari Rp 618 triliun. Proyek-proyek itu dikelola Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dan tersebar di berbagai wilayah, dengan 67 persen lokasinya berada di luar Pulau Jawa.

Rangkaian proyek tersebut mencakup sektor minerba, transisi energi, pertanian, serta kelautan dan perikanan. Pengembangan industri alumina, mangan sulfat, stainless steel slab, modul surya, bioavtur, dan fasilitas penyimpanan minyak ditujukan untuk membangun rantai nilai industri di dalam negeri sekaligus memperluas basis lapangan kerja di daerah.

Bahlil menuturkan, keberhasilan hilirisasi bukan hanya diukur dari peningkatan ekspor produk olahan, melainkan dari kemampuan menciptakan kesempatan kerja baru. Melalui pelatihan dan sertifikasi di sektor energi serta pertambangan, pemerintah mempersiapkan tenaga terampil guna menopang pertumbuhan industri masa depan.

“Lebih dari 276.000 peluang kerja baru tercipta dari proyek-proyek hilirisasi tersebut. Langkah ini membuka ruang bagi generasi muda menjadi bagian dari era industrialisasi baru yang berbasis teknologi dan nilai tambah,” ujar Bahlil, yang juga menjabat Ketua Umum Partai Golkar.

Kementerian ESDM juga menggandeng koperasi desa dan pelaku usaha lokal untuk memperluas akses energi bersih. Di sejumlah wilayah pedesaan, keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) komunal terbukti menurunkan biaya energi dan mendorong tumbuhnya kegiatan ekonomi baru. Menurut Bahlil, keterlibatan masyarakat dalam proyek energi bersih menjadi kunci agar manfaat transisi energi dapat dirasakan secara merata.

Read Entire Article
Food |