Rahasia Membuat Tape Singkong Manis Tanpa Perlu Daun Pisang, Perlu Dicoba

Fimela.com, Jakarta Tape singkong adalah camilan tradisional yang biasanya dibungkus dengan daun pisang. Penggunaan daun pisang tidak hanya menambahkan aroma dan rasa yang khas, tetapi juga mempercepat proses fermentasi tape. Namun, di zaman modern ini, terutama di daerah perkotaan, mendapatkan daun pisang bisa menjadi tantangan tersendiri bagi para penggemar tape singkong.

Untuk mengatasi masalah ini, muncullah inovasi dalam pembuatan tape singkong tanpa menggunakan daun pisang, dengan menggantinya menggunakan plastik sebagai pembungkus. Metode ini diperkenalkan oleh kreator YouTube SAHABAT KECE, yang menunjukkan bahwa meskipun tanpa daun pisang, proses fermentasi tetap berjalan dengan baik dan menghasilkan tape yang lembut serta manis.

Daun pisang mempunyai peran penting dalam fermentasi tape singkong. Penelitian dari repository.unpas.ac.id mengungkapkan bahwa daun pisang membantu mikroba dalam ragi bekerja lebih cepat dalam mengubah etanol menjadi asam asetat. Hal ini membuat tape matang lebih cepat dengan rasa manis yang sempurna. Selain itu, daun pisang berfungsi sebagai pengikat aroma khas dan katalis yang membuat proses fermentasi menjadi lebih efektif.

Namun, seiring berjalannya waktu penggunaan daun pisang mulai tergantikan oleh bahan lain seperti plastik. Meski demikian, banyak yang masih meragukan apakah kualitas dan rasa tape akan tetap sama tanpa daun pisang. Berikut adalah ulasannya, seperti yang telah dirangkum pada, Rabu (6/11/2024).

Kreator YouTube dengan nama kanal SAHABAT KECE menghadirkan inovasi menarik dengan menggantikan daun pisang menggunakan plastik dalam proses pembuatan tape singkong. Dalam salah satu video yang telah ditonton lebih dari 16 ribu kali, ia memperlihatkan langkah-langkah membuat tape singkong tanpa daun pisang. "Penggunaan plastik ternyata tetap memungkinkan proses fermentasi berjalan optimal, menghasilkan tape singkong yang manis dan lembut," jelasnya dalam video tersebut.

Untuk percobaan ini, Anda hanya memerlukan singkong, ragi, dan sedikit gula pasir. Metode ini diklaim mampu menghasilkan tape yang lebih konsisten serta mengurangi risiko kegagalan fermentasi, meskipun tanpa aroma khas dari daun pisang.

Untuk membuat tape singkong yang lezat dengan metode ini, siapkanlah 1 kilogram singkong, 1 butir ragi, dan 1 sendok makan gula pasir. Singkong dipotong menjadi dua bagian setelah dikupas dan dicuci hingga bersih. Gula pasir berfungsi menambah rasa manis karena plastik tidak memiliki aroma alami seperti daun pisang.

Langkah pertama adalah mengupas dan mencuci singkong hingga bersih, kemudian mengukusnya selama 20 menit hingga matang sempurna. Setelah itu, biarkan singkong dingin untuk mencegah ragi mati akibat panas. Selanjutnya, haluskan ragi dan taburkan secara merata di atas singkong. Setelah singkong ditaburi ragi, masukkan ke dalam plastik satu per satu. Tambahkan gula pasir sebelum plastik ditutup rapat.

Setelah semua singkong dimasukkan ke dalam plastik, ujung plastik dilipat dengan rapi tanpa menggunakan perekat. Kemudian, plastik tersebut ditempatkan dalam wadah dan dibungkus dengan kain untuk menjaga suhu tetap stabil. Proses fermentasi ini berlangsung selama dua hari hingga tape mengeluarkan aroma khas yang menggoda dan memiliki tekstur yang lembut.

Dalam video tersebut, tape singkong yang telah melalui proses fermentasi menampilkan tekstur lembut dan aroma manis yang khas. Banyak warganet yang memuji metode ini sebagai cara praktis untuk membuat tape singkong, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah perkotaan.

Resep tape singkong tanpa daun pisang ini mendapatkan sambutan hangat dari warganet. Banyak yang menyebutkan bahwa metode ini lebih praktis. "Lebih simple cara buatnya, kita tidak perlu ribet cari daun," tulis komentar, bemi channel. Beberapa pengguna YouTube lainnya juga terinspirasi untuk mencoba resep ini karena kesulitan mendapatkan daun pisang di kota besar.

Metode ini menarik perhatian karena memungkinkan pembuatan tape singkong dengan cara yang praktis, mengatasi masalah keterbatasan bahan tradisional, dan tetap menjaga kualitas tape yang dihasilkan.