Fimela.com, Jakarta Menjelang datangnya bulan Ramadan, kolak menjadi salah satu kuliner yang paling banyak dicari. Makanan manis ini selalu jadi menu favorit untuk berbuka puasa. Namun, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan, banyak yang mulai mempertanyakan tentang efek mengonsumsi kolak yang memiliki kadar gula tinggi. Apalagi, efek mengonsumsi makanan berkadar gula yang terlalu tinggi bisa mempengaruhi kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Demi menjaga kesehatan tubuh, penting untuk mulai mempelajari bagaimana cara mengolah resep kolak tradisional yang lebih sehat, rendah kalori, serta tinggi serat. Cari tahu food hacks-nya berikut ini yuk, Sahabat Fimela!
Mengurangi Gula dan Mengganti dengan Pemanis Alami
Salah satu langkah pertama yang bisa dilakukan adalah mengurangi penggunaan gula. Gula merah atau gula pasir yang biasa digunakan bisa dikurangi hingga setengahnya. Gantikan dengan pemanis alami seperti stevia atau madu. Namun, tetap perlu diingat bahwa madu juga mengandung kalori. Rasa pemanis alami ini berbeda, jadi jangan ragu untuk melakukan penyesuaian rasa supaya kolak tetap enak.
Dengan mengurangi gula, tidak hanya mengurangi kalori, tetapi juga mengurangi risiko penyakit yang disebabkan oleh konsumsi gula berlebih. Cobalah bereksperimen dengan berbagai pemanis alami dan temukan yang paling cocok untuk lidahmu!
Mengurangi atau Mengganti Santan
Santan memang memberikan cita rasa yang kaya pada kolak, tetapi santan kental juga tinggi lemak jenuh. Kamu bisa mengganti santan kental dengan santan rendah lemak atau bahkan susu rendah lemak, susu almond, atau susu kedelai. Cara ini bukan hanya mengurangi lemak, tetapi juga kalori yang kita konsumsi.
Jika ingin tetap mendapatkan tekstur kental, tambahkan sedikit krim kental nabati. Dengan modifikasi tersebut, kolak akan tetap creamy dan lezat, sehingga kamu bisa menikmatinya tanpa rasa bersalah!
Meningkatkan Kandungan Serat
Serat sangat penting untuk kesehatan pencernaan. Untuk meningkatkan kandungan serat dalam kolak, tambahkan lebih banyak buah-buahan kaya serat seperti pisang, ubi jalar, atau labu kuning. Buah-buahan ini tidak hanya memberikan rasa manis alami tetapi juga menambah tekstur dan warna yang menarik.
Jangan lupa untuk menambahkan biji-bijian seperti chia seeds atau flax seeds yang kaya akan serat dan omega-3. Biji-bijian ini bisa langsung ditambahkan saat kolak dimasak. Selain itu, bahan-bahan lain yang kaya serat seperti kolang-kaling atau kacang hijau juga bisa jadi pilihan yang baik.
Memilih Bahan-bahan yang Lebih Sehat
Pilihlah bahan-bahan yang lebih sehat untuk kolakmu. Misalnya, pilih pisang yang matang sempurna karena lebih kaya nutrisi dan rasanya lebih manis. Ubi jalar atau labu kuning dengan warna lebih gelap biasanya mengandung lebih banyak antioksidan, yang baik untuk kesehatan tubuh.
Dengan memilih bahan yang tepat, kamu bisa mendapatkan manfaat kesehatan tambahan dari kolak yang dibuat. Jadi, jangan ragu untuk berkreasi dengan bahan-bahan yang ada di dapur!
Mengontrol Porsi
Walaupun kolak yang dimodifikasi ini lebih sehat, tetap penting untuk mengontrol porsi. Nikmati sajian tersebut secukupnya untuk mencegah asupan kalori berlebihan. Ingat, kunci dari pola makan sehat adalah keseimbangan.
Contoh modifikasi resep kolak pisang yang bisa kamu coba:
- 500 ml susu rendah lemak sebagai pengganti santan
- 50 gram gula rendah kalori sebagai pengganti 100 gram gula merah
- 2 buah pisang dan 100 gram ubi jalar sebagai tambahan serat
- 1 sendok teh chia seeds untuk menambah serat dan omega-3
Itu tadi beberapa tips mengolah kolak untuk menjadi menu buka puasa yang lebih sehat, rendah kalori, dan tinggi serat tanpa mengorbankan kelezatannya. Jangan lupa sesuaikan rasa dan teksturnya agar sesuai selera. Selamat mencoba ya!
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.