Resep Telur Ceplok Kuah Kecap, Menu Sahur Praktis dan Lezat

Fimela.com, Jakarta Telur merupakan pilihan yang selalu tepat sebagai sumber protein yang praktis dan mudah diolah menjadi berbagai hidangan. Beragam cara penyajian telur, seperti telur rebus, telur ceplok, telur mata sapi, telur kocok, hingga telur balado, semuanya memiliki cita rasa yang enak dan beragam.

Kandungan gizi dalam telur kaya akan protein. Dengan hanya mengonsumsi dua butir telur setiap hari, Anda sudah dapat memenuhi kebutuhan energi harian Anda.

Oleh karena itu, menyajikan telur dalam berbagai bentuk, terutama saat sahur, sangat menggugah selera. Selain itu, harga telur yang terjangkau menjadikannya pilihan yang lebih ekonomis dibandingkan membeli ayam atau daging.

Pada kesempatan ini, Anda bisa mencoba resep telur ceplok dengan bumbu kecap, setelah sebelumnya membuat telur dadar atau telur balado. Apakah Anda ingin menciptakan racikan bumbu yang lebih kaya rasa? Silakan simak resep praktis untuk telur ceplok kuah kecap yang telah disusun oleh Fimela.com dari laman Cookpad, Senin (17/3/2025).

Belajar dari banyak wilayah dunia yang dilanda panic buying karena penyebaran corona COVID-19, seorang fotografer bernama Edward Suhadi punya cara kreatif dalam mengimbau publik tak melakukan hal demikian.

Telur Ceplok Kuah Kecap @Tistas_Kitchen

Bahan-bahan:

• 4 butir telur ayam
• 4 siung bawang merah
• 4 siung bawang putih
• 2 buah cabe merah besar atau keriting
• 5 buah cabe rawit
• 1 batang daun bawang
• 500 ml air
• Secukupnya minyak untuk menumis

Bumbu:

• 4 sdm kecap manis
• 1 sdm kecap asin
• 1 sdt kaldu bubuk
• 1 sdt garam
• 1 sdt gula
• 1 sdt merica bubuk

Cara Membuat:

• Siapkan semua bahan yang diperlukan.
• Iris bawang merah, bawang putih, cabe merah, dan daun bawang dengan tipis. Panaskan sedikit minyak, lalu goreng telur ceplok hingga matang.
• Campurkan semua bumbu ke dalam mangkuk dan aduk hingga merata.
• Panaskan sedikit minyak di wajan, tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum, lalu tambahkan air.
• Setelah air mendidih, masukkan bumbu yang sudah dicampur. Tambahkan cabe rawit utuh dan cabe merah, aduk hingga rata dan sesuaikan rasa.
• Masukkan telur ceplok dan daun bawang, masak selama sekitar tiga menit. Sajikan dalam keadaan hangat.

Menurut Damayanti, "Untuk gizi buruknya bisa turun sampai 74 persen." Ia juga menjelaskan bahwa pada tahun 2014, sebuah studi dilakukan di sebuah desa di Uganda untuk menganalisis konsumsi protein hewani. Studi tersebut menunjukkan perbedaan signifikan dalam pertumbuhan anak-anak yang mengonsumsi protein hewani dibandingkan dengan mereka yang mengandalkan protein nabati.

"Ternyata anak dari nol sampai 36 bulan diberikan protein hewani menjadi lebih tinggi dan ramping dibanding yang konsumsi nabati, lebih pendek dan gemuk. Nah, ini sudah terlihat perbedaannya," tambahnya.

Lebih lanjut, peneliti di Eropa melakukan penelitian tambahan yang mengaitkan konsumsi protein hewani dengan peningkatan hormon pertumbuhan. Damayanti menjelaskan, "Hormon pertumbuhan meningkat jika diberikan protein hewani, seperti telur dan susu. Tapi (hormon pertumbuhan) tidak meningkat kalau diberikan protein nabati."

Selain itu, data menunjukkan bahwa di kawasan Asia Tenggara, Indonesia dan Filipina adalah dua negara yang memiliki tingkat konsumsi protein yang signifikan.

Namun, dalam hal komposisi protein hewani, Filipina memiliki angka yang lebih tinggi dibandingkan Indonesia. "Ini bisa terlihat, angka stunting di Filipina lebih rendah daripada di Indonesia," ungkap Damayanti, yang berpraktik di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.