Fimela.com, Jakarta Banyak orang yang mempunyai kenangan manis di Jakarta. Entah itu karena lahir dan besar di kota ini, merantau demi mengejar mimpi, atau sekadar pernah singgah dan terkesima dengan segala hiruk pikuknya. Jakarta bukan hanya sekadar pusat pemerintahan dan ekonomi, melainkan juga saksi bisu jutaan cerita, tawa, dan air mata. Kota ini punya denyut nadi yang selalu berdegup kencang, kadang membuat lelah, tapi tak jarang juga membuat rindu ketika harus meninggalkannya.
Meskipun statusnya kini bukan lagi ibu kota, Jakarta tetap memiliki tempat istimewa di hati banyak orang. Kota ini adalah rumah bagi beragam budaya, sejarah, dan tentu saja, aneka ragam kuliner yang tak ada habisnya. Perayaan Hari Ulang Tahun Jakarta yang jatuh setiap 22 Juni menjadi momen reflektif akan kekayaan karakter kota ini. Lampu kota yang bersinar lebih terang, festival budaya yang menyemarakkan berbagai penjuru, serta semangat perayaan ulang tahun yang terasa di mana-mana.
Salah satu pesona Jakarta yang tak lekang oleh waktu dan selalu berhasil menghangatkan hati adalah jajanan legendarisnya. Di tengah modernisasi Jakarta, jajanan-jajanan legendaris ini tetap bertahan dengan cita rasa otentik dan cerita dibelakangnya. Menikmati jajanan khas Jakarta di hari ulang tahunnya layaknya menelan kapsul waktu yang siap membawamu kembali ke masa lalu, saat hidup terasa lebih sederhana dan manis. Jajanan-jajanan ini adalah bagian tak terpisahkan dari identitas Jakarta, simbol keragaman budaya, dan tentu saja, resep rahasia kebahagiaan yang turun-temurun.
Nah, dalam rangka merayakan HUT Jakarta, Fimela mengajak kamu untuk bernostalgia bersama deretan jajanan legendaris yang wajib dicoba dan diabadikan dalam ingatan. Apa saja daftarnya? Yuk, simak bersama!
1. Kerak Telor
Kerak telor bisa dibilang sebagai ikon kuliner Jakarta. Terbuat dari beras ketan putih, telur bebek atau ayam, ebi, dan parutan kelapa sangrai, jajanan ini dimasak di atas tungku arang yang memberikan aroma khas yang menggugah selera. Proses memasaknya cukup unik, yaitu dengan membalik wajan agar keraknya mengering dan membentuk lapisan renyah di bagian bawah.
Di tengah era makanan cepat saji, kerak telor tetap punya tempat di hati banyak orang. Rasanya yang gurih, teksturnya yang legit dan renyah, ditambah taburan bawang goreng serta serundeng, membuat jajanan ini istimewa untuk dinikmati bersama keluarga saat HUT Jakarta.
2. Kue Pancong
Kue pancong adalah camilan sederhana yang terbuat dari tepung beras, kelapa parut, santan, dan sedikit garam. Dimasak di cetakan khas berbentuk setengah lingkaran, kue ini menghasilkan tekstur yang garing di luar tapi lembut di dalam. Rasanya gurih, terutama karena penggunaan kelapa segar sebagai salah satu bahan utamanya.
Biasanya, kue pancong disajikan dengan taburan gula pasir di atasnya. Sensasi panas dari kue dan melelehnya gula memberikan rasa yang unik dan menghangatkan. Tidak heran jika camilan ini menjadi favorit lintas generasi.
3. Roti Buaya
Dalam budaya Betawi, roti buaya bukan hanya simbol pernikahan, tapi juga simbol kesetiaan. Meski kini lebih banyak dikenal sebagai bagian dari tradisi pernikahan adat, roti buaya juga sering muncul dalam festival kuliner dan acara perayaan ulang tahun Jakarta.
Ukuran roti ini cukup besar, berbentuk menyerupai buaya lengkap dengan detail sisik dan ekor. Rasanya manis, dengan tekstur empuk dan lembut. Kini, roti buaya telah mengalami banyak inovasi dari segi isian, mulai dari cokelat, keju, hingga kacang. Menyantap roti buaya saat HUT Jakarta bisa jadi cara seru untuk mengenal budaya lokal sambil menikmati roti yang unik dan otentik.
4. Tape Uli
Makanan ini mungkin tidak sepopuler kerak telor, tapi tape uli tetap menjadi bagian dari kuliner Betawi yang autentik. Tape singkong yang difermentasi menghasilkan rasa asam-manis, sedangkan uli (ketan kukus yang ditumbuk) memberikan tekstur yang kenyal dan lengket. Keduanya dimakan bersamaan, menciptakan kombinasi rasa dan tekstur yang kontras namun harmonis.
Di masa lalu, tape uli sering disajikan saat kumpul keluarga besar atau saat Lebaran. Kini, meski sudah jarang ditemukan di warung biasa, kamu masih bisa menjumpainya di festival kuliner Betawi atau pasar tradisional.
5. Kue Rangi
Kue rangi merupakan camilan tradisional Betawi yang mulai langka, tapi tetap dicari oleh para pecinta jajanan jadul. Terbuat dari campuran tepung sagu dan kelapa parut, kue ini dipanggang di atas cetakan dan disajikan dengan saus gula merah kental sebagai toppingnya.
Kombinasi rasa gurih dari kelapa dan manis legit dari saus gula membuat kue ini punya daya tarik tersendiri. Saat HUT Jakarta, kue rangi sering muncul kembali di festival budaya dan menjadi incaran para pengunjung.
Sahabat Fimela, merayakan ulang tahun Jakarta tidak harus selalu dilakukan dengan mewah. Kadang, cukup dengan menikmati jajanan tradisional yang pernah mengisi masa kecil sudah cukup untuk membuat kita merasa ‘pulang’.
Because every female is Fimela.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.