Fimela.com, Jakarta Cumi adalah salah satu seafood favorit yang sering diolah menjadi berbagai hidangan lezat. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang kenyal membuatnya cocok untuk ditumis, digoreng, dibakar, atau dimasak dalam kuah. Namun, banyak orang mengalami masalah saat memasak cumi karena dagingnya bisa menjadi keras dan alot jika tidak diolah dengan benar.
Masalah cumi yang alot biasanya terjadi karena kesalahan dalam teknik memasak. Waktu memasak yang terlalu lama, suhu yang kurang tepat, atau cara membersihkan yang kurang baik bisa menyebabkan daging cumi mengeras. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana cara mengolah cumi agar tetap empuk dan nikmat saat disantap.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam mengolah cumi, kamu bisa menerapkan beberapa tips berikut ini:
Pilih dan Bersihkan Cumi dengan Benar
Memilih cumi yang segar dan membersihkannya berpengaruh pada teksturnya setelah dimasak. Pilih cumi dengan kulit yang masih utuh, daging berwarna putih bersih, dan aroma yang segar, bukan amis menyengat.
Saat membersihkan, buang bagian mata, paruh, dan kantung tinta cumi dengan hati-hati. Jika ingin hasil lebih empuk, kupas juga selaput tipis di bagian luar tubuh cumi. Setelah dibersihkan, bilas cumi dengan air mengalir dan keringkan sebelum dimarinasi atau dimasak.
Marinasi Cumi
Merendam atau memarinasi cumi sebelum dimasak bisa membantu membuatnya lebih empuk. Beberapa bahan alami yang bisa digunakan untuk marinasi antara lain air perasan jeruk nipis atau lemon, yang berfungsi menghilangkan bau amis sekaligus melembutkan tekstur cumi, serta susu cair, yang membantu menjaga kelembutan cumi setelah dimasak.
Selain itu, campuran garam dan baking soda juga bisa digunakan dengan cara melarutkannya dalam air untuk membantu mengempukkan daging cumi. Rendam cumi selama 15–30 menit, lalu bilas dengan air bersih sebelum diolah agar hasil akhirnya lebih lembut.
Jangan Masak Cumi Terlalu Lama
Cumi memiliki tekstur yang unik—jika dimasak dengan waktu yang tidak tepat, dagingnya bisa menjadi keras dan sulit dikunyah. Ada dua cara memasak cumi agar tetap empuk. Pertama, dengan masak cepat, yaitu kurang dari 3 menit menggunakan api besar, seperti saat menumis, menggoreng, atau memanggang. Kedua, dengan masak lama, yaitu lebih dari 30 menit dengan api kecil, seperti saat membuat sup atau semur.
Jika cumi dimasak dalam rentang waktu 3–30 menit, seratnya akan mengeras dan teksturnya menjadi alot. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan metode memasak dengan jenis hidangan yang ingin dibuat agar cumi tetap empuk dan lezat saat disantap.
Pilih Teknik Masak yang Tepat
Selain waktu memasak, teknik yang digunakan juga berpengaruh pada tekstur cumi. Beberapa metode yang direkomendasikan dapat membantu menjaga kelembutan daging cumi dan mencegahnya menjadi alot.
Salah satu teknik yang bisa diterapkan adalah menumis atau menggoreng dengan api besar dalam waktu kurang dari 3 menit. Jika ingin merebus atau mengukus, pastikan cumi hanya dimasukkan ke dalam air mendidih selama maksimal 3 menit. Sementara itu, jika memanggang atau membakar, gunakan suhu tinggi dan waktu yang singkat agar cumi tetap empuk dan tidak mengeras.
Jangan Memanaskan Cumi Berulang Kali
Cumi yang sudah dimasak sebaiknya langsung dikonsumsi, karena jika dipanaskan berkali-kali, teksturnya akan semakin keras dan alot. Panas yang berulang kali mengenai daging cumi akan membuat seratnya semakin mengencang, sehingga kehilangan kelembutan aslinya. Untuk menjaga kualitasnya, sebaiknya masak cumi dalam porsi yang sesuai atau simpan dalam keadaan mentah jika belum ingin diolah.
Dengan memahami karakteristik daging cumi serta cara memasaknya yang tepat, kamu bisa menikmati hidangan seafood yang lezat tanpa khawatir teksturnya menjadi alot. Kunci utamanya adalah memperhatikan setiap langkah, mulai dari pemilihan, pembersihan, hingga teknik memasak yang sesuai.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.