Fimela.com, Jakarta Bayangkan, ruang tamu atau teras rumah yang biasanya hanya jadi tempat bersantai kini disulap menjadi café kecil dengan aroma kopi hangat yang menyambut siapa saja yang datang. Dengan sajian makanan rumahan sederhana dan ready to eat, membuat cafe rumahan ini menghadirkan tempat yang hangat dan menyenangkan,
Sejak pandemi, banyak orang mulai melihat rumahnya dengan cara berbeda—bukan sekadar tempat tinggal, tapi juga ruang berkarya sekaligus peluang bisnis. Dari sinilah tren café rumahan atau home café mulai populer, dan sampai sekarang pesonanya belum meredup.
Di luar negeri, Jepang salah satunya konsep home cafe ini cukup populer. Memanfaatkan sudut rumah untuk menghadrikan sajian yang hangat.
Efisiensi Berujung Bisnis yang Menguntungkan
Hal pertama seseorang memilih membuat home cafe adalah efisiensi biaya. Memiliki tempat tersendiri untuk usaha memang menyenangkan, tapi dengan semakin tingginya biaya sewa dan perawatan bangunan membuat pemilik bisnis berpikir dua kali untuk membangun bisnis usahanya di lokasi yang berbeda.
Memanfaatkan ruangan yang ada di rumah, kamu bisa punya café sendiri tanpa harus keluar modal besar untuk sewa tempat. Apalagi konsep café minimalis sedang hits banget, cocok untuk mereka yang baru memulai usaha dengan budget terbatas. Rasanya seperti punya ruang personal yang sekaligus bisa jadi ladang cuan.
Banyak hal yang dihemat dengan membangun bisnis cukup di rumah saja. Tak hanya perawatan gedung, tapi juga biaya transportasi. Tak perlu keluar rumah kamu bisa membangun bisnismu.
Favorit Gen Z
Kalau ada satu generasi yang paling cepat menangkap tren sekaligus mengubahnya jadi peluang cuan, jawabannya adalah Gen Z. Dengan kreativitas tanpa batas dan gaya hidup yang dekat dengan digital, Gen Z kini jadi motor penggerak lahirnya home café—bisnis café kecil yang dibangun langsung dari rumah.
Buat Gen Z, rumah bukan sekadar tempat tinggal, tapi juga ruang berekspresi. Mereka ingin segala sesuatu praktis, efisien, tapi tetap punya nilai estetika. Nah, konsep home café benar-benar menjawab itu. Dengan modal yang lebih ringan, Gen Z bisa memanfaatkan ruang yang ada di rumah untuk menghadirkan café minimalis dengan suasana hangat dan intim.
Tren ini juga nyambung banget dengan karakter Gen Z yang lebih suka suasana cozy dan praktis. Nggak perlu keluar rumah jauh-jauh, mereka bisa membangun bisnis yang sesuai dengan kepribadian dan selera masing-masing. Café rumahan menghadirkan vibe intim, dekat, dan hangat—seolah tamu yang datang bukan sekadar pelanggan, tapi teman yang mampir.
Menu Kekinian, Sederhana, dan Semua Suka
Salah satu ciri dari home cafe adalah menawarkan menu yang tidak terlalu banyak. Cukup 2-3 menu saja. Menu yang ditawarkan pun biasanya sederhana tapi penuh karakter. Dari segelas matcha latte, kopi dengan sentuhan khas pemilik café, artisan tea, hingga sourdough, salt bread, atau pizza rumahan. Semuanya bisa dibuat di dapur rumah tanpa perlu peralatan besar layaknya restoran. Justru di situlah letak daya tariknya: rasa homemade yang autentik.
Pilihan menu yang tidak beragam membuatnya menjadi daya tarik tersendiri. Membuat home cafe menawarkan rasa yang khas dan otentik. Membuat orang yang berkunjung memiliki kenangan dan cita rasa tersendiri.
Lebih seru lagi, banyak home café yang menambahkan sentuhan unik berupa aktivitas. Misalnya, matcha omakase dengan pengalaman minum matcha ala Jepang, sesi membuat pizza bareng, hingga workshop kecil-kecilan seperti latte art, journaling, atau DIY crafts bareng teman. Bukan sekadar mampir minum kopi, tapi juga jadi pengalaman berkesan yang bikin orang ingin kembali lagi.
Sosial Media sebagai Daya Tarik Home Cafe
Namun ada satu hal yang membuat home café makin bersinar: kekuatan media sosial. Konsep hidden gem selalu berhasil bikin orang penasaran. Ditambah dengan budaya FOMO yang kuat di Instagram atau TikTok, café rumahan jadi cepat viral. Cukup satu unggahan estetik dengan angle yang pas, dan café mungil itu bisa jadi tempat yang diburu banyak orang.
Banyak orang memilih antri lama untuk menikmati secangkir kopi atau sajian kue yang viral. Menyajikan minuman dan makanan yang enak, juga pengalaman yang menyenangkan.
Home café bukan hanya soal bisnis makanan dan minuman, tapi tentang menciptakan ruang penuh rasa, kreativitas, dan estetika yang dekat dengan kehidupan sehari-hari kita. Rasanya hangat, personal, dan tentu saja sangat Instagrammable.
Rekomendasi Home Cafe dengan Berbagai Sajian Unik
Pizza Pepperino
Menawarkan menu pizza homemade, yang tadinya viral ada di sebuah komplek perumahan Kebun Jeruk hingga diprotes karena terlalu ramai, akhirnya membuka cabang baru di Jalan Langsat. Lokasinya nyempil, tapi di dalamnya cukup menyenangkan.
Cafeoli
Berada di Jalan Pluit Karang Sari, Cafeoli menawarkan Ceremonial Matcha. Matrcha Bar Cafe ini dibuka di ruang tamu pemiliknya. Buka setiap senin-sabtu, pukul 06.00-15.00.
Ayaya Homecafe
Cafe rumahan yang fokus menjual matcha. Cafe ini tak hanya membatasi jam operasionalnya tapi juga jumlah ordernya. Cafe ini terletak di Depok, dan berada di YVE Habitat. Tak hanya menawarkan minuman matcha saja, Ayaya Homecafe juga sering kali membuat kelas membuat matcha dengan peserta sangat terbatas.
Jadi, apakah kamu tertarik untuk membuat home cafe?
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.