Tips Merebus Otak Sapi agar Tidak Mudah Hancur dan Tetap Utuh, Simak Langkah-Langkahnya

Fimela.com, Jakarta Otak sapi adalah salah satu bagian dari sapi yang menawarkan tekstur lembut dan rasa yang unik. Hidangan yang menggunakan otak sapi sebagai bahan utama cukup terkenal di berbagai daerah, seperti gulai otak yang sering ditemukan di rumah makan Padang. Namun, karena teksturnya yang lembut, otak sapi bisa menjadi tantangan untuk diolah agar tidak hancur.

Untuk memastikan otak sapi tetap utuh dan bebas dari bau amis saat dimasak, diperlukan teknik pengolahan yang tepat. Mulai dari pemilihan bahan yang tepat, pembersihan yang teliti, hingga perebusan yang benar, setiap tahap memiliki peran penting untuk menjaga kualitas otak sapi. Jika tidak diolah dengan benar, otak sapi bisa berbau amis dan hancur selama proses memasak.

Pasangan pemandu acara dari Prancis ini memberanikan diri wisata kuliner ke Saida di Lebanon dan ikut makan hati kambing mentah dan otak sapi yang dipanggang.

Untuk memulai petualangan memasak Anda, langkah pertama yang krusial adalah memilih otak sapi yang segar dan berkualitas tinggi. Otak sapi yang ideal seharusnya berwarna merah muda dengan tekstur yang padat, tidak lembek. Waspadai aroma yang tidak sedap, karena ini bisa menjadi indikasi bahwa kualitasnya kurang baik.

Selain memperhatikan warna dan aroma, kebersihan otak sapi juga sangat penting. Usahakan untuk memilih otak sapi yang sudah bersih dari sisa darah dan kotoran. Adanya sisa kulit atau rambut dapat mempengaruhi rasa dan tekstur ketika dimasak. Oleh karena itu, pastikan otak sapi dalam keadaan bersih sebelum Anda melanjutkan ke tahap pengolahan berikutnya.

Sangat disarankan untuk membeli otak sapi dari penjual yang terpercaya. Daging segar dari pemasok yang memiliki reputasi baik lebih menjamin kualitas dan kesegarannya. Dengan memilih bahan yang tepat, proses memasak otak sapi akan menjadi lebih mudah dan hasilnya pun akan lebih memuaskan.

Untuk mendapatkan hasil masakan otak sapi yang lezat, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan otak sapi tersebut bersih sempurna. Proses pembersihan ini sangat penting untuk menghilangkan sisa darah, kotoran, dan selaput tipis yang menyelimutinya, sehingga rasa amis tidak muncul saat dimasak.

Salah satu cara yang efektif untuk membersihkan otak sapi adalah dengan merendamnya dalam air dingin selama satu hingga dua jam. Teknik perendaman ini tidak hanya membantu menghilangkan sisa darah, tetapi juga membuat tekstur otak menjadi lebih padat dan tidak mudah hancur ketika dimasak. Beberapa orang juga menambahkan sedikit cuka atau garam ke dalam air rendaman untuk membantu mengurangi bau amis yang mungkin ada.

Setelah proses perendaman selesai, bilas otak sapi di bawah air mengalir sambil dengan lembut mengangkat sisa kulit atau rambut yang mungkin masih menempel. Anda bisa menggunakan tangan atau pisau kecil untuk membersihkan bagian-bagian yang sulit dijangkau. Pastikan otak sapi benar-benar bersih sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya, yaitu perebusan. Dengan cara ini, Anda akan mendapatkan otak sapi yang siap diolah menjadi hidangan yang menggugah selera.

Mengapa penting sekali membersihkan otak sapi dengan cermat? Jawabannya terletak pada beberapa alasan penting. Pertama-tama, otak sapi yang masih mentah bisa mengandung kotoran dan sisa darah yang dapat menjadi sarang bakteri berbahaya. Membersihkannya adalah langkah awal yang sangat penting untuk mencegah kontaminasi dan menjamin keamanan pangan. Selain itu, bau amis yang khas dari otak sapi bisa mengganggu kenikmatan rasa masakan. Dengan pembersihan yang tepat, termasuk menggunakan bahan alami seperti cuka atau jeruk nipis, bau amis ini bisa dikurangi secara efektif.

Lebih lanjut, tekstur otak sapi yang lembut dan mudah hancur memerlukan penanganan yang hati-hati selama proses pembersihan. Jika menggunakan tekanan air yang terlalu kuat, tekstur otak bisa rusak, membuat hasil masakan menjadi kurang optimal. Pembersihan yang benar juga membantu menjaga tekstur tetap utuh, sehingga menghasilkan hidangan yang lebih menarik secara visual. Selain itu, proses pembersihan yang baik memastikan bahwa masakan dari otak sapi bebas dari bakteri dan kontaminan, sehingga memberikan cita rasa yang lebih lezat dan pengalaman kuliner yang lebih aman.

Proses perebusan merupakan tahap krusial untuk memastikan otak sapi matang dengan sempurna tanpa kehilangan tekstur alaminya. Pastikan air yang digunakan sudah mendidih sebelum memasukkan otak sapi ke dalamnya.

Tambahkan sedikit garam ke dalam air rebusan untuk membantu memperkuat tekstur otak. Rebus otak sapi selama 12-15 menit dengan api sedang hingga mencapai kelembutan yang diinginkan. Ingatlah, jika otak sapi direbus terlalu lama, teksturnya bisa menjadi terlalu lembek dan mudah hancur saat diolah lebih lanjut.

Setelah direbus, angkat otak sapi menggunakan sendok berlubang dan tiriskan di atas piring tertutup atau saringan. Biarkan dingin sejenak sebelum digunakan dalam berbagai masakan seperti gorengan, gulai, atau tumisan. Dengan cara ini, otak sapi akan lebih mudah diolah tanpa kehilangan bentuknya.

Tidak hanya melalui perebusan, ada cara menarik lainnya untuk menghilangkan bau amis dari otak sapi. Chef Felix Budisetiawan menyarankan teknik merendam otak sapi dalam susu setelah dibersihkan. Metode ini terbukti cukup efektif dalam mengurangi aroma amis yang khas dari otak sapi.

Susu mengandung enzim yang mampu menetralisir bau tak sedap dan memberikan rasa yang lebih lembut pada otak sapi. Proses perendaman ini sebaiknya dilakukan selama 30 hingga 60 menit sebelum memasak. Setelah perendaman, tiriskan otak sapi dan lanjutkan ke tahap memasak sesuai dengan resep yang diinginkan.

Jika susu tidak tersedia, Anda bisa menggunakan air perasan jeruk nipis atau cuka sebagai alternatif. Kedua bahan ini memiliki sifat asam yang efektif dalam mengurangi aroma amis tanpa merusak tekstur otak. Dengan perendaman yang tepat, otak sapi akan terasa lebih segar dan siap untuk diolah. Setelah melalui tahap perebusan dan pembersihan, otak sapi siap diubah menjadi hidangan yang menggugah selera.