Apakah Kerang Dara Berbahaya Dikonsumsi? Simak Ulasannya, Pantang Disepelekan

1 month ago 50

Fimela.com, Jakarta Kerang merupakan hidangan yang sangat digemari di banyak meja makan, terutama bagi para penggemar seafood. Dengan cita rasa yang lezat dan tekstur yang empuk, kerang menjadi salah satu pilihan makanan yang sulit untuk ditolak. Beragam jenis kerang seperti kerang dara, kerang hijau, dan scallop sering kali diolah menjadi berbagai masakan yang menggugah selera dengan variasi saus yang menggoda.

Namun, di balik kenikmatannya, terdapat beberapa risiko yang harus diperhatikan. Tidak semua jenis kerang bisa dianggap aman untuk dimakan. Beberapa di antaranya dapat menyimpan potensi bahaya bagi kesehatan yang bahkan bisa mengancam jiwa. Risiko ini terutama meningkat jika kerang berasal dari perairan yang tercemar.

Salah satu jenis kerang yang menarik perhatian adalah kerang dara. Meskipun terkenal karena nilai gizi yang tinggi, kerang ini ternyata termasuk dalam kategori makanan yang paling berbahaya di dunia. Pertanyaannya adalah, apa yang menjadikan kerang dara berisiko, dan bagaimana cara untuk mengonsumsinya dengan aman? Artikel ini akan memberikan penjelasan yang lebih mendalam.

Timbal atau logam berat yang mencemari Teluk Jakarta membuat biota laut seperti kerang hijau ikut tercemar. Benarkah kerang hijau yang diambil dari perairan Jakarta berbahaya untuk dikonsumsi? Kita simak dalam liputan khusus, Hoax atau Bukan.

Apa Itu Kerang Dara dan Mengapa Populer?

Kerang dara, yang secara ilmiah dikenal sebagai Tegillarca granosa, adalah salah satu spesies kerang yang banyak dijumpai di wilayah Asia Tenggara. Ciri khas dari kerang ini adalah ukurannya yang kecil serta cangkangnya yang keras dan berwarna putih kehitaman.

Kerang dara sering dipilih oleh banyak orang karena kandungan hemoglobinnya yang cukup tinggi, yang memberikan warna merah pada cairan di dalam cangkangnya. Cairan tersebut diyakini memiliki khasiat untuk meningkatkan produksi sel darah merah, sehingga dianggap bermanfaat bagi kesehatan.

Menurut New York Times, kerang dara adalah salah satu jenis makanan laut yang paling banyak dibudidayakan di Asia. Popularitasnya semakin meluas ke berbagai negara, terutama karena cita rasanya yang gurih dan berbagai cara memasaknya yang menarik. Kerang ini dapat dikukus, direbus, dipanggang, atau bahkan disantap dalam keadaan mentah.

Namun, meskipun memiliki banyak manfaat dan rasa yang lezat, kerang dara juga menyimpan risiko kesehatan yang tidak bisa diabaikan. Bakteri dan virus yang ada di dalamnya dapat menyebabkan berbagai penyakit, terutama jika kerang tersebut diambil dari perairan yang tercemar.

Risiko Kesehatan yang Terkait dengan Kerang Dara

Konsumsi kerang dara memiliki risiko besar karena kerang ini dapat menyerap racun dan polutan dari lingkungan tempat hidupnya. Menurut Express.co.uk, kerang dara termasuk dalam kategori 17 makanan paling berbahaya di dunia.

Selain itu, kerang dara dapat terkontaminasi bakteri seperti Vibrio vulnificus dan virus hepatitis A serta E. Infeksi dari bakteri ini dapat mengakibatkan penyakit serius, termasuk tifus, disentri, dan diare berdarah. Risiko kesehatan ini akan semakin meningkat jika kerang dikonsumsi dalam keadaan mentah tanpa melalui proses memasak yang tepat.

Kerang dara yang berasal dari perairan tertentu, terutama yang terpengaruh oleh pencemaran, juga memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengandung polutan berbahaya. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui sumber perairan dari kerang sebelum mengonsumsinya.

Untuk mengurangi risiko tersebut, langkah pencegahan yang dapat diambil adalah memastikan kerang dara dimasak hingga benar-benar matang. Proses pemasakan yang tepat dapat membantu membunuh mikroorganisme berbahaya yang mungkin ada di dalam kerang tersebut.

Kerang Hijau dan Scallop: Apakah Sama Berbahayanya?

Selain kerang dara, jenis kerang lain seperti kerang hijau dan scallop juga perlu mendapat perhatian. Kerang hijau, meski dikenal dengan rasanya yang lezat, memiliki potensi bahaya jika berasal dari perairan tercemar.

Kerang hijau yang berasal dari wilayah tercemar bisa memiliki racun yang lebih berbahaya daripada sianida. Racun ini dapat terakumulasi dalam tubuh manusia jika kerang hijau dikonsumsi secara berlebihan. Oleh karena itu, konsumsilah kerang hijau dalam jumlah yang wajar.

Scallop atau kerang simping juga tidak luput dari risiko. Pada tahun 2014, kasus keracunan kerang simping sempat menjadi sorotan, di mana racun logam berat yang terkandung di dalamnya menyebabkan kematian beberapa orang. Sama seperti kerang dara, scallop mampu menyerap polutan dari lingkungannya, sehingga penting untuk mengetahui asal perairannya. 

Tips Memilih dan Mengonsumsi Kerang dengan Aman

Untuk menghindari risiko kesehatan, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan saat memilih dan mengonsumsi kerang:

  • Perhatikan asal perairan: Pastikan kerang berasal dari perairan yang bersih dan bebas polusi. Hindari kerang yang diambil dari kawasan pesisir yang diketahui tercemar.
  • Pastikan kerang segar: Kerang segar biasanya memiliki aroma laut yang khas dan cangkang yang tertutup rapat.
  • Masak hingga matang: Proses pemasakan seperti merebus atau mengukus dapat membunuh bakteri dan virus yang mungkin terkandung dalam kerang.

Jika memungkinkan, pilih kerang yang telah melewati uji keamanan pangan untuk memastikan kandungan racunnya berada di bawah ambang batas yang aman.  

1. Apakah kerang dara aman untuk dikonsumsi setiap hari?

Kerang dara sebaiknya tidak dikonsumsi setiap hari, terutama jika Anda tidak yakin dengan asalnya. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko paparan bakteri dan virus yang berbahaya. 

2. Bagaimana cara mengetahui kerang yang masih segar?

Kerang segar biasanya memiliki cangkang yang tertutup rapat dan aroma laut yang khas. Hindari kerang dengan bau menyengat atau cangkang yang terbuka.  

3. Apakah memasak kerang hingga matang dapat menghilangkan racunnya?

Proses memasak seperti merebus atau mengukus dapat membunuh bakteri dan virus, namun tidak sepenuhnya menghilangkan racun logam berat jika kerang berasal dari perairan tercemar. 

4. Apa risiko terbesar dari mengonsumsi kerang mentah?

Kerang mentah dapat mengandung bakteri seperti Vibrio vulnificus yang berpotensi menyebabkan infeksi serius, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Miranti
Read Entire Article
Food |