Fimela.com, Jakarta Di era modern seperti saat ini kolaborasi menjadi kunci agar bisnis terus berkembang. Misalnya saja dua dunia yang tampak berbeda antara fashion dan coklat kini berkolaborasi menciptakan suatu hal menarik untuk para konsumen.
Jika fashion identik dengan estetika, gaya hidup, dan ekspresi diri, maka cokelat membawa citra kemewahan, kehangatan, serta kenikmatan yang universal. Saat keduanya disatukan, tercipta pengalaman baru yang bukan hanya memanjakan mata, tetapi juga indera rasa.
Kolaborasi antar industri ini pun diwujudkan oleh,KAKAW Fine Chocolate & Patisserie dan Sejauh Mata Memandang yang menghadirkan coklat dengan rasa khas dari pesisir barat Sumatra hingga pesisir timur Papua, melalui limited collection praline yang diperkaya cita rasa, tradisi, dan kisah khas Indonesia. Mulai dari segarnya jeruk rimba liar Papua hingga bumbu kaya dari rendang ikonik dari daerah Sumatra.
Farid al Farouq, Corporate Executive Pastry and Chocolate Chef KAKAW mengatakan menggunakan bahan dari Sumatera dan Papua karena kedua daerah ini masih jarang terekspos bahan lokalnya.
“kolaborasi ini menampilkan kandungan lokal, kami ambil bahan dari Sumatera dan Papua karena dua wilayah ini punya potensi namun belum banyak dijamah banyak orang,” ujarnya kepada media di Canton 108 beberapa waktu lalu.
Coklat pun dan dibungkus cantik dengan scarf cantik dari Sejauh Mata Memandang. Scarf ini memiliki motif ikonik Bunga Laut terinspirasi dari keindahan laut Indonesia yang menjadi sekaligus pengingat akan tanggung jawab bersama untuk menjaganya. Seperti laut yang menyatukan pulau-pulau, cokelat ini memadukan bahan lokal dengan keahlian tangan para pengrajin.
“Bunga laut sebenarnya pattern favorit saya. Indonesia jadi negara kepulauan, untuk itu saya pikirin patterns ini cocok mewakili Indonesia dari laut sampai kepulauannya. Dan dessert juga makanan yang paling aku mudah makan,” kata Chitra Subiyakto Founder Sejauh Mata Memandang
scarf terdiri dari dua warna pilihan tosca dan hitam, yang tersedia secara limited edition. Tak hanya pada scarf, motif-motif ciri khas Sejauh Mata Memandang juga ada pada gambar coklat Kakaw. KAKAW Fine Chocolate & Patisserie juga berbagi komitmen Sejauh Mata Memandang untuk melestarikan dan merayakan keberagaman budaya.
Varian cokelat dari rempah Papua diantaranya, Colo-Colo dengan rasa segar dari sambal seafood pedas asam khas Papua.Kenari yang dibuat dari kacang kenari gurih dari Maluku–Papua yang berpadu lembut dengan coklat.
Pecinta kopi bisa mencoba Arabika Wamena dari kopi floral aromatik dari pegunungan Wamena.Rasa segar dari Jeruk Rimba dari jeruk hutan liar.Talas Kelapa merupakan perpaduan taro dan kelapa yang creamy dan menenangkan. Ransiki, single-origin cacao dari tanah subur Papua Barat.
Sedangkan dari varia Sumatra ada Ruby Kecombrang, bunga kecombrang berpadu dengan coklat ruby. Dadih coklat lembut yang terinspirasi susu kerbau khas Minangkabau.
Coffee Galangal, kopi pekat dengan sentuhan pedas lengkuas. Bika Ambon, kue pandan khas Medan yang penuh nostalgia. Rendang, perpaduan berani bumbu rendang dan coklat pahit manis. Andaliman, merica Batak yang segar dan menggigit dalam balutan coklat lembut.
Assorted chocolate box isi 12: Rp 300.000++
Assorted chocolate box isi 12 + Bandana Motif Bunga Laut: Rp 600.000++
Selain dari lokal kolaborasi antara brand coklat dan fashion pun terjalin, berikut ulasannya.
Coklat Viral Louis Vuitton
Louis Vuitton berkolaborasi antara Maxime Frédéric pada tahun 2022, saat Maxime membuka Louis Vuitton café dan toko coklat pertamanya di Paris. Setelah sukses di Paris, Louis Vuitton dengan bangga mengumumkan pembukaan Le Chocolat Maxime Frédéric at Louis Vuitton di Marina Bay Sands Singapura pada Februari 2024.
Menghadirkan aneka cokelat yang terinspirasi dari kode ikonik Louis Vuitton, dikemas dalam kotak-kotak khas Maison. Di Marina Bay Sands, akan disuguhkan kurasi cokelat yang dipresentasikan layaknya karya seni di atas meja pamer bergelombang, sementara sebuah konter melengkung dari kayu oak alami, dikelilingi tumpukan trunk yang diselingi dengan rak-rak kecil, akan menampilkan koleksi coklat dalam kemasan.Diracik dan diproduksi oleh Maxime Frédéric, Chef Pâtissier pemenang penghargaan dari Cheval Blanc Paris, cokelat ini dibuat dengan bahan berkualitas tinggi serta keahlian savoir-faire khas Prancis di jantung kota Paris.
“kami mulai melihat begitu banyak kesamaan antara pekerjaan kami di dunia patiseri dengan para artisan di sana, entah itu tukang kayu atau pembuat kunci untuk trunk. Semuanya tentang karya tangan, dan itu sepenuhnya sejalan dengan pekerjaan kami sebagai pastry chef, baker, dan chocolatier artisan,” katanya
Terinspirasi oleh kode ikonik Louis Vuitton, Frédéric menerapkan teknik kreatif dalam meracik cokelat-cokelat mewah ini. Karya pusatnya – Vivienne on Malle (trunk) – terinspirasi dari kotak musik Vivienne. Dengan memutar kunci cokelat, Vivienne akan berputar di atas trunk; memperlihatkan kepiawaian teknis dan kreativitas Maxime Frédéric yang berhasil menyempurnakan seni mekanisme cokelat yang rumit.
Ikon lain, Petula (singa kecil Louis Vuitton), juga menghadirkan kejutan manis. Dirancang layaknya piñata, setiap figur cokelat Petula berisi hazelnut berlapis yang renyah. Penempatan satu per satu kelopak pada surai Petula menunjukkan tingkat detail kerajinan yang tinggi.
Di antara pilihan cokelat lainnya, terdapat Chocolate Tablet berbentuk Damier, Monogram Flower, Chocolate Bar, hingga Filled Trunk Tablets – semuanya terinspirasi dari motif khas Louis Vuitton. Dari yang imajinatif dan jenaka hingga yang kaya rasa dan elegan, ada kreasi manis untuk setiap selera. Coklat yang dibuat berkisar Rp350 ribuan-Rp4 jutaan
Armani/Dolci
Rumah mode mewah Giorgio Armani, memiliki lini produk cokelat dan permen yang diberi nama Armani/Dolci. Lini ini diluncurkan pada tahun 2002 dan awalnya diperkenalkan di flagship store Armani di Via Manzoni 31, Milan .
Produk-produk Armani/Dolci mencakup,coklat dan praline, dragée, disk cokelat dan batang coklat.
Sejak 1 Januari 2019, produksi coklat Armani/Dolci dikerjakan oleh Guido Gobino Ltd., seorang chocolatier artisan dari Turin yang dikenal atas keahlian dan inovasinya dalam dunia cokelat tangan. Produk ini menggabungkan tradisi confectionery khas Turin dengan bahan baku terbaik seperti hazelnut Piedmont IGP, pistachio Bronte, susu dari pegunungan Alpina Piemonte, mint Piedmont, hingga saffron.
Bahan baku premium, termasuk coklat dari Amerika Tengah dan Selatan, serta buah kering dan kacang Italia (hazelnut dari Piedmont, pistachio Bronte). Proses dari biji cacao ke cokelat dilakukan secara hati-hati, menggabungkan teknik modern dan intervensi tangan untuk menjaga kualitas rasa dan aroma khas.
Desain kemasan sangat elegan dan sederhana, menggunakan kotak berwarna rose gold dengan efek metalik, logo foil perunggu, dan pita grosgrain berwarna hazelnut—menjadi representasi estetika Giorgio Armani.
Saat ini, Armani/Dolci tersedia di sekitar 15 gerai ritel di seluruh dunia, selain hadir di sebagian besar toko Armani di berbagai negara. Harganya berkisar Rp289 ribu – Rp833.
Chocolate Concierge x Issey Miyake
Chocolate Concierge, merek cokelat artisanal, Malaysia menghadirkan sebuah koleksi spesial bernama “Issey Miyake Collection – Autumn Winter 2022/23” yang dirancang sebagai Bespoked Chocolates—sebuah interpretasi coklat dengan sentuhan estetika kreatif ala Issey Miyake.
Tema koleksinya sangat puitis, menggambarkan proses pertumbuhan alami “A seed drops into fertile soil… a sprout emerges…”. Menggambarkan transformasi dari benih menjadi daun dan buah yang tumbuh liar, kuat, serta elegan—irregular, tapi penuh kebanggaan dan keanggunan.
Varian cokelat yang diciptakan pun menonjolkan rasa dan nuansa yang bersinggungan dengan estetika Jepang dan alami, seperti, BLACK – Single Origin Pasir Putih Sabah Dark Chocolate terbuat dari Kakao, gula, krim susu, mentega.
Earth Miso-Caramel dari Kakao, gula, krim susu, miso, mentega. Leaf Matcha terdiri dari Cocoa butter, gula, krim susu, matcha, mentega. Seharga Rp100 ribuan-Rp2.5 jutaan
Kolaborasi Auro Chocolate dan Vogue Philippines
Sebuah produsen cokelat asal Filipina, Auro Chocolate, memang bekerja sama dengan label fashion Vogue Philippines. Menggabungkan perjalanan tree-to-bar dan kekayaan warisan budaya Filipina dalam koleksi bertema “South Sea pearl-inspired” — coklat dragees berbentuk mutiara yang mewah, dikurasi dalam kemasan seperti kotak perhiasan, dan menampilkan secara estetis nilai budaya serta filosofi craftsmanship Filipina.
Kolaborasi ini bahkan dipresentasikan di Paris Fashion Week melalui platform Vogue Threads di Paris. Auro Chocolate telah membangun reputasi dalam memadukan keahlian dengan ikatan kuat dengan budaya Filipina, sembari terus mengeksplorasi cara-cara baru untuk berinovasi.
Kolaborasi mereka dengan Vogue Threads di Paris mencerminkan pendekatan ini dengan memadukan tradisi dengan kreativitas secara unik. Di pabrik cokelat Auro di Laguna, tim riset dan pengembangan berkumpul di sekitar puluhan telur cokelat, sebuah gambaran kecil dari perawatan dan kerja keras perusahaan yang berdedikasi pada keahlian mereka.
Dari cangkang telurnya yang dapat dimakan hingga anak bebek kecil di dalamnya yang terbuat dari cokelat putih, setiap bagian dirakit, dilapisi foil, dan dikirim ke toko-toko suvenir khusus dalam karton telur, sebuah penghormatan yang berani kepada tebing Filipina untuk musim Paskah.
Hal-hal baru seperti inilah yang membuat karya kreatif Auro Chocolate digemari para pencinta cokelat. Kakao mereka telah dipuji sebagai salah satu yang terbaik di dunia, tetapi tetap hadir dalam bentuk yang begitu familiar di rumah.
Berkolaborasi bersama Vogue Threads di Paris.Kakao asal Filipina mengambil bentuk permata nasional negara tersebut, mutiara Laut Selatan, sebagai penghormatan terhadap mode Filipina. Sebagai simbol cahaya dan kebijaksanaan yang serupa dengan semangat Filipina, dragee mutiara cokelat hazelnut di dalam setiap kotak perhiasan terbuat dari kakao yang bersumber secara berkelanjutan langsung dari petani lokal.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.